Ahad 26 Aug 2018 15:22 WIB

Jojo Sempat Berpikir Harus Bertarung Tiga Set

Jelang berakhirnya pertandingan di set kedua, Jojo memutuskan banyak menyerang.

Rep: Fitriyanto/ Red: Indira Rezkisari
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonathan Christie mengembalikan kok kearah pemain Cina Chen Long pada pertandingan final cabang bulutangkis nomor beregu putra Asian Games 2018 Cina di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonathan Christie mengembalikan kok kearah pemain Cina Chen Long pada pertandingan final cabang bulutangkis nomor beregu putra Asian Games 2018 Cina di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jonathan Christie berhasil mengamankan satu tempat di semifinal nomor tunggal putra Asian Games 2018. Setelah di babak perempat final  yang berlangsung Ahad (26/8) di Istora Senayan Jakarta mengalahkan pemain Hong Kong, Wong Wingki Vincent, dua gim langsung 21-11, 21-18.

Jojo sapaan akrab Jonathan mendapat dukungan dari ribuan penonton yang memadati Istora Senayan. Ia tampil luar biasa di gim pertama, unggul cepat 4-0. Wingki sempat mendekat 2-4. Namun Jojo kemudian melaju 9-4 dan menutup interval gim pertama 11-6. Usai jeda, Jojo yang berada di lapangan kalah angin, masih mendominasi perolehan angka. 16-9, 19-10 dan akhirnya menyudahi gim ini 21-11.

"Di gim pertama lawan mungkin grogi dengan dukungan suporter di Istora. Dia banyak melakukan kesalahan sendiri, sering out ataupun nyangkut shutle cock-nya," ujar Jojo usai pertandingan.

Di gim kedua perjuangan Jojo tidak mudah. Bahkan Jojo sempat berpikir untuk mengambil kemenangan di gim ketiga. Perolehan angka kedua pemain di gim kedua sangat ketat. 3-3, 6-6, 8-8, dan jeda gim kedua 11-9 untuk Jojo.

Setelah itu tetap ketat angka keduanya. Jojo sempat tertinggal 14-15, 16-17, namun kemudian bisa menyamakan 17-17, 18-18. Pengembalian bola melebar Wong Wingki menyudahi permainan dengan skor 21-18.

"Gim kedua tadi saya menang angin, lawan defense kuat tidak gampang mati. Saya pikir saya akan lepas gim kedua. Tapi setelah kedudukan 17-17, 18-18, saya ingin ambil gim ini," kata Jojo

Jojo menambahkan di akhir gim dia memutuskan banyak menyerang. "Habis taruh depan 60 persen saya langsung mundur. Karena lawan pasti akan mengangkat bola".

Di gim kedua bola-bola Jojo banyak keluar baik itu melebar maupun terlalu panjang. Hal ini menurut Joko karena angin terlalu kencang.

"Berbeda dengan saat main beregu lapangan atau saat main individu ini angin lebih kencang. Out jauh banget padahal tidak pakai tenaga," ujarnya.

Di semifinal yang digelar Senin (27/8) Jojo menanti pemenang Kenta Nishimoto (Jepang) atau Son Wan Ho (Korea). "Saya belum bisa bicara karena belum jelas siapa lawan saya besok" tutup Jojo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement