Ahad 26 Aug 2018 00:05 WIB

Tak Raih Medali, PRSI: Ada Peningkatan, tapi Belum Maksimal

Dua rekornas cabang olahraga renang pecah pada Asian Games 2018.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Endro Yuwanto
Kolam renang Asian Games 2018.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Kolam renang Asian Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Wisnu Wardhana mengatakan, meski belum bisa mendapatkan medali, sudah ada peningkatan yang diperlihatkan para atlet renang Indonesia. Terlebih dengan pecahnya sederet rekor nasional (rekornas) pada Asian Games 2018.

"Faktor-faktor yang harus kami perhatikan adalah persaingan di Asia ini kan cukup kompetitif. Tapi, jangan lupa, renang ini adalah olahraga terukur. Kami melihat sudah ada pemecahan rekornas," ujar Wisnu kepada Republika.co.id, Sabtu (25/8).

Jadi, lanjut Wisnu, sebenarnya sudah ada peningkatan yang dilakukan oleh atlet-atlet renang Indonesia. Meski memang ia mengakui cabang olahraga renang belum bisa mendapatkan medali seperti yang terakhir didapatkan pada 1990. "Tapi intinya kami bisa bilang suatu hal yang memang positif (dengan pecahnya rekornas), tapi belum maksimal," jelasnya.

Untuk itu, menurut Wisnu, cabang olahraga renang Indonesia perlu melakukan koordinasi dan latihan yang lebih intensif dan lebih lama lagi dari yang sebelumnya. Dengan demikian ia berharap, pada SEA Games mendatang para atlet renang Indonesia bisa lebih baik dan bagus lagi dari Asian Games 2018 dan SEA Games sebelumnya. "Jadi kami hanya perlu tambahan waktu dan koordinasi untuk bisa mencapai hasil yang terbaik," ujar dia.

Rekornas cabang olahraga renang yang pecah pada Asian Games 2018 terjadi pada Jumat (24/8) lalu. Dua nomor yang memecahkan rekor tersebut adalah 1.500 meter gaya bebas putra dan 4x100 meter gaya ganti estafet putra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement