Sabtu 25 Aug 2018 04:00 WIB

Jawab Antusiasme Publik, Sistem Manajemen Tiket Diperbaiki

Jatah tiket untuk pemegang akreditasi pun dipangkas hingga tinggal 10 persen.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Reiny Dwinanda
Suasana antrean penonton di loket tiket Asian Games di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (22/8).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Suasana antrean penonton di loket tiket Asian Games di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pelaksana Asian Games (Inasgoc) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) bertindak cepat untuk memperbaiki manajemen penjualan tiket Asian Games merespons antusiasme tinggi masyarakat. Direktur Internasional dari Dewan Olimpiade Asia Vinod Tiwari menjamin langkah perbaikan telah ditempuh.

"Kami sudah bekerja sama dengan panitia untuk mengurangi masalah ini agar semua orang dapat membeli tiket dan melihat pertandingan," ungkap Vinod dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (25/8).

Pemotongan jatah kursi media dan penonton pemilik akreditasi menjadi salah satu koreksi besar yang ditempuh Inasgoc dan OCA. Kursi tersebut memang tidak diperjualbelikan.

"Alokasi tempat duduk jumlah penonton yang memiliki akreditasi kami pangkas dari 30 hingga 40 persen sebelumnya menjadi 10 persen saja," Deputi II Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Francis Wanandi.

Sebagai ilustrasi, 100 kursi yang tersedia untuk pemilik akreditasi akan didistribusikan untuk semua tamu VIP, media, dan juga tamu lain tanpa membedakan kursi mereka lagi. Mereka yang datang terlebih dahululah yang akan mendapatkan tempat duduk. 

Selain itu, penambahan mitra manajemen dan distribusi tiket juga telah dilakukan dengan menggandeng blibli.com, Tiket.com, dan loket.com. Kini, tiket yang dapat dibeli di ketiga situs mitra tersebut tidak perlu ditukar menjadi tiket fisik di tempat pertandingan.

"Para penonton hanya perlu membawa e-tiket dan memasuki tempat dengan nyaman," kata Francis.

Sementara itu, panitia juga mengoreksi manajemen penjualan tiket on site. Untuk tiket yang dijual di loket Gelora Bung Karno, pembelian sekarang dibatasi maksimal dua tiket pada dua hari sebelum pertandingan.

photo
Suasana antrean penonton di loket tiket Asian Games di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (22/8).

Mengenai protes penonton tentang bangku kosong meski tiket terjual habis, Francis mengakui kasus tersebut salah satunya terjadi pada pertandingan basket. Ia menjelaskan saat itu yang berlaku adalah sistem tiket harian.

Panitia menjual tiket harian mengingat jeda waktu antarpertandingan sangat singkat. Ada empat game dalam satu hari.

Hari itu, tim Indonesia untuk bertanding pada pertandingan keempat dan penonton belum masuk ke stadion di tiga laga pendahulu. "Karena menggunakan sistem tiket harian, tiket pertandingan pertama hingga ketiga ikut terjual habis, tetapi kursi terlihat kosong karena penonton memang belum hadir," jelas Francis.

Bagaimana dengan tiket penutupan Asian Games 2018? Francis mengungkapkan tiket upacara penutupan akan yang diadakan pada 2 September 2018 nanti belum dijual. "Dua hari ke depan kami akan mengumumkan kursi yang bisa dibeli untuk menonton upacara penutupan tersebut," katanya.

Sebelumnya, Inasgoc juga telah merespons kekisruhan tiket final bulutangkis beregu putera. Partai antara tuan rumah Indonesia melawan Cina berlangsung di Istora, Senayan, Rabu (22/8) malam WIB.

Ketua Inasgoc Erick Thohir mengungkapkan tiket final beregu putera bulu tangkis memang sudah habis terjual. Ia juga memastikan tidak ada sesi penjualan berikutnya.

Ia menjelaskan, kapasitas Istora Senayan sangat kecil dan tidak semua kursi dijual bebas untuk penonton awam. "Ada yang harus dialokasikan untuk delegasi penonton dunia, delegasi negara, sponsor dan media," ujar sosok yang juga menjabat sebagai ketua Komite Olimpiade Indonesia, lewat keterangan tertulis, Rabu (22/8).

Sebelumnya, pada Rabu siang terjadi sedikit keributan di loket penjualan tiket di seberang Hotel Century, pintu 1 Gelora Bung Karno. Para calon pembeli yang tidak kebagian tiket protes ke petugas. Mereka menunggu sejak pagi demi menonton skuat Garuda bertanding

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement