Ahad 19 Aug 2018 22:50 WIB

Ini yang Defia Rasakan Saat Persembahkan Emas Pertama

Defia meraih emas setelah mengalahkan taekwondoin asal Iran, Marjan Shalahshouri.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Israr Itah
Defia Rosmaniar, penyumbang emas pertama bagi Indonesia pada Asian Games 2018 dari cabang olahraga taekwondo, menjawab pertanyaan pers di Rumah Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (19/8).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Defia Rosmaniar, penyumbang emas pertama bagi Indonesia pada Asian Games 2018 dari cabang olahraga taekwondo, menjawab pertanyaan pers di Rumah Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taekwondoin Indonesia Defia Rosmaniar mengaku sejak awal sudah menargetkan medali emas saat tampil pada nomor pomsae perorangan Asian Games 2018. Defia meraih emas setelah mengalahkan taekwondoin asal Iran, Marjan Shalahshouri pada final di Jakarta Convention Center (JCC), Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (19/8).

Di final, ia mengaku tak segrogi saat pada babak semifinal ketika melawan wakil Korea Selatan, Yun Ji-hye. "Sulit sih bukan sulit ya. Cuma deg-degan itu pas semifinal lawan Korea (Selatan). Jarang melihat dia latihan, jadi nggak bisa ngebaca gerak-geriknya. Jadi agak deg-degan sedikitlah gitu," ujar Defia kepada wartawan di Rumah Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad.

Hal berbeda Defia rasakan ketika tampil di final. Ia merasa tak begitu grogi saat melawan taekwondoin asal Iran, Marjan Shalahshouri, karena telah mempelajari teknik lawannya tersebut.

Baca juga: Defia Rosmaniar Sumbang Emas Pertama untuk Indonesia

"Jadi ya sudah, tinggal berdoa, aku bisa melawannya," tutur atlet yang mengenakan hijab ini.

Taekwondoin berusia 23 tahun itu mengaku, target tersebut membuatnya terus berusaha maksimal hingga akhir dengan bekal pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang sudah dilakukan sejak Maret 2018 lalu. Pelatnas ke luar negeri dari Maret sampai Agustus berlangsung di Korsel.

Setelah mencatatkan sejarahnya untuk Indonesia, ia berpesan kepada rekan-rekan atlet lain yang sedang berjuang agar mereka terus berusaha maksimal.

"Semangat terus, berjuang sampai titik darah penghabisan agar bisa juara," ujar wanita yang telah berlatih taekwondo sejak di bangku kelas satu Sekolah Menengah Pertama itu.

Lihat aksi Defia saat berlaga di nomor pomsae:

 
Defia mendapatkan sambutan hangat setelah memastikan emas pertama Indonesia:

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement