REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar pameran sejarah Asian Games 1962 Jakarta. Pameran sejarah bertema "Olahraga dan Pembangunan Etos Bangsa (Energi yang tak Pernah Padam)" ini dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia dan Asian Games 2018.
"Kegiatan ini menjadi langkah positif meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan wawasan masyarakat. Apalagi bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia dan Indonesia kembali menjadi tuan rumah Asian Games XVIII," ujar Direktur Sejarah Kemendikbud Triana Wulandari dalam keterangan pers, Sabtu (18/8).
Pameran dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8). Pameran ini menyajikan materi berupa foto, pemutaran video sejarah atau film dokumenter, dan benda memorabilia kejayaan sejarah Asian Games koleksi Arsip Nasional dan Perpustakaan Nasional RI.
Tak hanya pameran, ada pula dialog dengan para pahlawan olahraga Asian Games VI 1962 yang menjadi bagian dari Gerakan Nasional Cinta Tanah Air (Genta) memperingati Hari Kemerdekaan ke-73 RI.
Mantan atlet yang hadir di antaranya Lanny Gumulya, peraih medali emas cabang olahraga loncat indah. Retno Kustijah, peraih medali emas cabang olahraga bulu tangkis. Serta Buna Wijaya, pebasket empat kali mengikuti Asian Games. Dialog dimoderatori Helmy Yahya dan juga ada bintang tamu Olivia Zalianty.
Pameran akan berlangsung di dua tempat yakni di Museum Nasional dari 18 sampai 28 Agustus dan Plaza Insan Berprestasi Kantor Kemendikbud sejak 17 sampai 25 Agustus. Dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan terbuka untuk umum.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
