Sabtu 18 Aug 2018 20:19 WIB

Jepang Jadikan Asian Games Latihan untuk Olimpiade

Jepang memburu target untuk kembali tampil di papan atas Olimpiade.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Suasana Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018, di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, |Sabtu (18/8).
Foto: Antara/Inasgoc/Oscar Motuloh
Suasana Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018, di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, |Sabtu (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Olimpiade Jepang Yasuhiro Yamashita mengatakan, kontingen Jepang tidak menargetkan hasil di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Negeri Sakura, kata dia, akan menjadikan Asian Games edisi ke-18 ini sebagai ajang persiapan dan pematangan atlet jelang menghadapi Olimpiade 2010 di Tokyo. Jepang akan bertindak sebagai tuan rumah.

"Kami tidak berorientasi pada hasil di Asian Games Jakarta-Palembang ini. Kami ingin menilai detail penampilan atlet kami demi persiapan Olimpiade Tokyo dua tahun lagi," kata Yamashita saat konferensi pers di MPC JCC Senayan Jakarta, Sabtu (18/8).

Yamashita menambahkan, Jepang memburu target untuk kembali tampil di papan atas Olimpiade. Memanfatkan momentum sebagai tuan rumah nanti, Jepang berani menargetkan posisi peringkat tiga. Artinya Jepang akan menantang negara-negara kuat, seperti Amerika Serikat, Cina, dan Inggris.

Yamashita menyebut mereka menargetkan sebanyak 30 medali emas di Olimpiade Tokyo. Untuk mencapai hal itu, Jepang akan membina atlet-atlet muda yang diperkirakan akan berada di usia emas saat Olimpiade nanti. Ia menyebut kontingen Jepang di Asian Games Indonesia rata-rata berusia muda.

Berterima kasih pada Indonesia

Yamashita menyampaikan pesan positif untuk hubungan baik Indonesia dengan Jepang termasuk untuk urusan olahraga. Ia menyebut olahraga bulu tangkis Jepang kini mampu bersaing di kejuaraan dunia karena adanya pengaruh dari pelatih asal Indonesia Riony Mainaky.

"Kami bersyukur bisa unggul pada beberapa tahun terakhir di cabang bulu tangkis setelah kehadiran pelatih dari Indonesia," kata Yamashita.

Di Asian Games 2018 ini, Jepang juga berharap bisa bersaing di cabor bulu tangkis. Di mata mantan atlet judo yang pernah meraih medali emas Olimpade Amerika Serikat 1984 itu, cabang bulu tangkis sangat populer di Indonesia. Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap cabor bulu tangkis sangat tinggi. Sehingga ia berharap atmosfer pertandingan bulu tangkis di Indonesia bisa melatih mental pebulu tangkis Jepang.

Tapi untuk keseluruhan, Jepang menganggap saingan berat mereka di Asian Games 2018 ini adalah negara tetangga, Cina. Jepang membawa sebanyak 762 atlet dan 334 ofisial ke Indonesia. Mereka yakin saingan utama untuk memperebutkan medali adalah Cina.

Yamashita mengatakan selain bulu tangkis, Jepang yakin akan bersaing di cabang olahraga atletik, gulat, judo, karate, layar, renang, senam, sepatu roda, skateboard, dan tenis meja. "Cina masih superior di atas kami. Tapi kami harus berani menantang mereka supaya bisa meningkatkan kualitas atlet kami. Jika Cina dan Jepang semakin kuat itu akan baik buat nama baik Asia di Olimpiade nanti," kata diaa menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement