Sabtu 18 Aug 2018 17:06 WIB

Empat Puluh Tahun Berkarya di Sepak Takraw

Laki-laki usia 70 tahun ini sudah menjadi pengurus olahraga sepak takraw sejak 1996.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Atlet timnas sepak takraw Indonesia berlatih di GOR Dempo, Jakabaring Sport CIty (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/8).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Atlet timnas sepak takraw Indonesia berlatih di GOR Dempo, Jakabaring Sport CIty (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Ia bukan atlet atau pelatih, tapi ia sudah berkarya lebih dari empat puluh tahun di olahraga sepak takraw. Nasruddin Soamole, pesiunan pegawai negeri sipil (PNS), Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ini menghabiskan setengah dari umurnya untuk sepak takraw.

Laki-laki berusia 70 tahun ini sudah menjadi pengurus olahraga sepaktakraw sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-14 di Jakarta pada tahun 1996. Sejak itu ia selalu dipanggil setiap kali ada kompetisi baik multievent maupun singleevent sepak takraw di Indonesia.

"Hampir semua ketua umum memanggil saya kalau ada kejuaraan," kata Nasruddin, Sabtu (18/8).

Meski sudah dua puluh tahun yang lalu ia pensiun sebagai PNS bidang transmigrasi di Palangkaraya, tapi jasanya masih dipakai oleh sepak takraw sampai saat ini. Tidak terkecuali di Asian Games XVII 2018 Jakarta-Palembang.

Nasruddin sudah berada di Palembang, venue sepak takraw Asian Games 2018, pada 12 Agustus lalu. Saat ia tiba belum ada persiapan apa pun penyelenggaraan cabang olahraga sepaktakraw.

Nasruddin pun dengan cekatan mempersiapkan berbagai kebutuhan cabang olahraga asal Kesultanan Melayu ini. "Karpetnya baru datang dua-tiga hari yang lalu, untung besok tinggal dimulai," kata dia.

Nasruddin datang ke Palembang setelah diundang oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Asnawi Abdul Rachman. Sampai di Palembang, ia membantu mengawasi proses persiapan dari pemasangan karpet, skor panel, dan lain sebagainya.

Pada Asian Games 2018 ini diperkenalkan skor elektrik. Asian Sepaktakraw Federation (ASTAF) baru memperkenalkan skor elektronik atau electronic-score (E-Score) kepada para wasit cabang olahraga (cabor) sepak takraw Asian Games 2018.

E-Score merupakan aplikasi terbaru untuk mempermudah mencatat dan melaporkan hasil hitung skor pertandingan. Aplikasi ini baru diajarkan ke para wasit sepak takraw, dua hari sebelum laga pertama di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang dimulai.

Jadi, Nasruddin harus mengawasi proses penggunaan skor elektrik tersebut. Meski ia sama sekali tidak mengerti cara penggunaannya. Saat pertandingan Nasruddin akan menjadi koordinator kesehatan. Ada sekitar enam paramedis yang akan membantu Narsuddin ketika pertandingan digelar. "Ada enam orang yang memberi bantuan, mereka tinggal bilang ke para ahli, mereka tinggal melapor saja," jelasnya.

Nasruddin berharap tenaganya dapat terus dipakai di sepak takraw. Ia ingin terus berkarya di olahraga khas Asia Tenggara tersebut. Ia mengaku banyak orang yang dapat menggantikan dirinya. Tapi tidak banyak yang benar-benar menyukai sepak takraw. "Jangan cuma mau uangnya saja, saya kan emang benar-benar senang sepak takraw," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement