Rabu 15 Aug 2018 21:17 WIB

Smesco: Dapatkan Lisensi Asian Games Tidak Mudah

Smesco memastikan ada tujuh UMKM yang mendapat lisensi Asian Games

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Festival Jateng ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujadmoko (kedua dari kiri), dengan dihadiri di antaranya Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, dan Direktur Utama LLP-KUKM Emilia Suhaimi.
Foto: Kementerian Koperasi dan UKM
Festival Jateng ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujadmoko (kedua dari kiri), dengan dihadiri di antaranya Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, dan Direktur Utama LLP-KUKM Emilia Suhaimi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) atau Smesco Indonesia memastikan meski hanya tujuh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mendapatkan lisensi Asian Games 2018 tetap berdampak positif. Terutama bagi keseluruhan UKM yang belum berhasil mendapatkan lisensi tersebut. 

"Karena begini lebih baik terlambat daripada tidak ada (UKM yang mendapatkan lisensi Asian Games 2018) karena untuk masuk mendapatkan lisensi di Asian Games itu tidak mudah," kata Direktur Utama LLP-KUKM Emilia Suhaimi di Gedung Smesco Indonesia, Rabu (15/8). 

Meskipun begitu, Emilia mengharapkan banyak UKM yang bisa dilibatkan dalam event olahraga internasional tersebut. Sebab menurutnya, cukup banyak anggaran negara yang digunakan untuk menggelar Asian Games 2018 dan seharusnya bisa lebih banyak dinikmati oleh Indonesia. 

Emilia memahami banyak standar yang harus dipenuhi oleh Inasgoc dan harus sesuai dengan aturan Dewan Olimpiade Asia (OCA). "Inasgoc punya waktu pendek sekali, jadi memang sayang baru bertemu mwreka dan ini UKM yang siap dengan standar yang ditentukam hanya tujuh saja," ungkap Emilia. 

Meskipun begitu, Emilia mengatakan bisa menyiasati hal tersebut agar produk UKM dari seluruh provinsi di Indonesia bisa dinikmati wisatawan saat Asian Games 2018. Salah satunya, kata dia, saat Asian Games 2018 ada rute bus yang mengantarkan wisatawan menuju tempat destinasi perbelanjaan yaitu Smesco Indonesia, Plaza Indonesia, Grand Indonesia, dan Senayan City. 

"Smesco jadi yang pertama. Bus dari wisma atlet mengantarkan pertama kali ke Smesco dulu rutenya. Ini kita maksimalkan saja dengan melengkapi semua souvenir dari  provinsi yang ada," jelas Emilia. 

Untuk itu, nantinya, Emilia mengharapkan dari tijuh UKM tersebut bisa bertambah sehingga dampak bisa terasa oleh banyak UKM. Dia berencana akan mengajak pihak Inasgoc untuk mengetahui lebih lanjut koleksi produk UKM dari seluruh provinsi yang ada di Smesco. 

Saat ini, Inasgoc belum mengungkapkan UKM mana saja yang masuk dan lolos mendapatkan lisensi Asian Games 2018. Salah satu UKM tersebut yaitu DuAnyam yang akan memproduksi berbagai produk anyam untuk souvenir Asian Games 2018. 

Sementara itu, Business Development and Sales Officer DuAnyam Juan Firmasnyah mengatakan jumlah souvenir yang diproduksi tergantung dari permintaan Inagoc. "Standarnya per masing-masik item memenuhi kebutuhan distribusi di semua stand penjualan souvenir Asian Games 2018. Kuantitasnya sekitar 500 sampai seribu per item," tutur Juan. 

Juan menegaskan, khusus Asian Games 2018, DuAnyam memproduksi 12 item souvenir. Beberapa diantaranya seperti anyaman yang dibentuk mwnjadi topi, kipas, sampul note, eco bag, bookmark  dan lainnya. 

Dia memastikan saat ini produksi DuAnyam untuk kebutuhan Asian Games 2018 sudah sesuai target. "Kita ditargetkan 20 ribu produksi dan kita sudah produksi sebanyak itu juga sekarang dengan total 12 item," ungkap Juan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement