Senin 13 Aug 2018 14:17 WIB

Pemprov DKI Resmikan 12 Fasilitas untuk Asian Games 2018

Anies memuji pelaksanaan persiapan dan revitalisasi JIBT yang dinilainya cepat.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Endro Yuwanto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memukul bola baseball seusai peresmian venue Baseball di GOR Pemuda Rawamangun, Jakarta, Senin (13/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memukul bola baseball seusai peresmian venue Baseball di GOR Pemuda Rawamangun, Jakarta, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan sebanyak 12 fasilitas venue yang akan digunakan untuk Asian Games. Sebanyak 12 fasilitas itu terdiri 10 gelanggang olahraga, Stadion BMX, dan stadion baseball.

“Alhamdulillah pagi hari ini kami meresmikan 12 fasilitas yang akan digunakan untuk kegiatan Asian Games. Pertama adalah 10 gelanggang olahraga yang direvitalisasi, dipakai untuk kegiatan latihan dan juga ada yang dipakai lomba untuk venue Asian Games,” kata Anies di Jakarta International Baseball Area (JIBA) di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (13/8).

Anies menjelaskan, JIBA merupakan stadion baseball terbaik yang ada di Indonesia. Sementara, ia juga mengklaim Stadion BMX yang disebut Jakarta International BMX Track (JIBT) di Pulomas, Jakarta Timur, itu sebagai salah satu stadion terbaik di dunia.

Oleh sebab itu, Anies mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras dalam persiapan venue-venue untuk Asian Games 2018. Ia pun memuji seluruh pihak yang telah mempersiapkan venue dengan baik dan tepat waktu, tepat kualitas, serta tepat biaya.

Anies menyebut hal itu menjadi standar tersendiri bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar bisa menjadi acuan untuk perawatan ke depan. Pada fase penyiapan, lanjut dia, ukuran keberhasilan adalah kesiapan fasilitas dengan kualitas baik sebelum penyelenggaraan Asian Games. "Alhamdulillah target itu tercapai,” jelas dia.

Anies juga memuji pelaksanaan persiapan dan revitalisasi JIBT yang dinilainya termasuk cepat. Walaupun pada awalnya banyak pihak yang menganggap revitalisasi ini tak akan mungkin diselesaikan. “Ketika kami mendapatkan tugas beberapa bulan lalu, terbesit itu pesimisme. Wah nggak bisa. Wah nggak bisa. Tapi hari ini terbukti, kami bisa dan kami kerjakan dengan tuntas,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement