Ahad 12 Aug 2018 23:07 WIB

Badan Karantina Pertanian Jamin Keamanan Kuda Asian Games

Terdapat tiga penyakit penting yang perlu dipastikan statusnya.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Muhammad Hafil
Sebanyak 17 ekor kuda peserta cabang olah raga equestrian asal Liege, Belgia mendarat di Bandara Soekarno Hatta
Sebanyak 17 ekor kuda peserta cabang olah raga equestrian asal Liege, Belgia mendarat di Bandara Soekarno Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN--Sebanyak 17 ekor kuda peserta cabang olahraga equestrian asal kota Liege, Belgia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Badan Karantina Pertanian segera melakukan pengawasan untuk menjamin kesehatan dan keamanan kuda-kuda tersebut.

"Saya memastikan bahwa Tim teknis Karantina Hewan Karantina Soekarno Hatta mengawal kesehatan dan keamanan kuda ini sesuai dengan persyaratan internasional," kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Badan Karantina Pertanian, Kementan Agus Sunanto di kargo Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten akhir pekan ini.

Sebanyak 17 ekor kuda yang datang kali ini langsung diangkut dengan pesawat khusus dari kota Liege, Belgia. Agus mengatakan, kuda-kuda tersebut merupakan peserta Asian Games yang mewakili empat negara yakni Kyrgyztan, Uzbekiztan, Iran dan Indonesia. Rencananya pada 14 Agustus 2018 mendatang akan tiba lagi sebanyak 38 ekor kuda asal Eropa dari 20 negara peserta.

"Kedatangan 17 kuda merupakan kali kedua setelah pada 29 Juli 2018 lalu. Kuda asal Cina telah lebih dahulu datang ke Indonesia dan kini masih berada dalam masa perkarantinaan," ujar Agus.

Badan Karantina Pertanian bertanggungjawab menjaga kesehatan kuda-kuda yang akan berlaga di cabang Equestrian tersebut selama 24 jam. Pengawasan dan pemantauan kesehatan kuda serta aktivitasnya tersebut dilakukan oleh tim dokter hewan yang bertugas di Karantina. Tim dokter hewan karantina ini memantau perkembangan kuda-kuda tersebut hingga layak dibawa ke arena pertandingan.

Ia menambahkan, seluruh kuda Asian Games yang tiba di Indonesia diberi perlakuan desinfektan dan footmat. Footmat ini merupakan karpet berisi desinfektan sebagai anti mikroorganisme, sehingga kuda menapakan kakinya pertama kali dengan menginjak footmat sebagai tindakan biosekuriti.

Berbeda dengan kuda asal Cina yang harus melalui pemeriksaan di negara asal dan dikarantinakan terlebih dahulu di Instalasi Karantina Hewan (IKH), kuda asal Uni Eropa tidak membutuhkan perlakuan khusus. Hal ini karena Uni Eropa memiliki sistem kesehatan yang sangat baik dan seleksi yang sangat ketat atau sering disebut dengan istilah High Health Performance (HPP). Status kesehatan hewan asal Uni Eropa pun telah memenuhi standar Zona Bebas Penyakit Kuda (EDFZ) atau standar zona bebas penyakit kuda.

Berdasarkan ketentuan dan persyaratan karantina, terdapat tiga penyakit penting pada kuda yang perlu dipastikan statusnya sebelum diperbolehkan masuk ke arena Asian games, yaitu Dourine, Glanders dan Equine Infectious Anemia (EIA). Hal ini sesuai dengan persyaratan EDFZ dan Permentan No. 28 Tahun 2018 tentang Tindakan Karantina Hewan terhadap pemasukan dan pengeluaran kuda untuk perlombaan, pemeriksaan terhadap penyakit EIA, Glanders dan Dourine wajib dilakukan.

Meskipun kuda asal Uni Eropa telah memenuhi standar EDFZ, sistem karantina untuk kuda pada lomba Equestrian ini harus tetap dilaksanakan.

"Sistem karantina untuk kuda lomba ini harus tetap dijalankan. Karena kuda-kuda tersebut harus dicek sesuai dengan identitasnya, tidak boleh keluar dari IKH termasuk venue yang juga ditetapkan sebagai IKH," kata Agus.

Selain memastikan kesehatan dan keamanan, pengecekan identitas kuda-kuda atlet Asian Games dilakukan dengan menyesuaikan nomor microchip kuda dengan Health Certificate (HC) dan paspornya. Paspor yang dimiliki kuda-kuda ini sama dengan data diri kuda yang ada di dalam sebuah microchip.

Setiap kuda yang mengikuti pertandingan akan dipasangkan microchip di bawah kulit di daerah leher kuda. Microchip berisi deretan angka atau kode khusus yang menandakan kuda tersebut dibaca dengan menggunakan reader khusus. Deretan angka atau kode khusus tersebut harus sama dengan yang tertera dalam paspor kuda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement