Selasa 07 Aug 2018 13:59 WIB

Warga Tanjungan Diajarkan Mengolah Bahan Lokal Jadi Kekinian

Produk yang menjadi unggulan adalah brownies jagung.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Pelatihan memasak memanfaatkan bahan-bahan seperti jagung.
Foto: Dokumen.
Pelatihan memasak memanfaatkan bahan-bahan seperti jagung.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Pengolahan jagung selama ini cukup sederhana seperti direbut atau digoreng. Namun, di tangan mahasiswa-mahasiswa KKN 246 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), jagung berubah menjadi makanan kekinian.

Jagung merupakan salah satu tanaman yang akrab dengan masyarakat Indonesia. Dengan kandungan yang dimiliki, jagung dapat menurunkan kadar kolesterol, memperlancar sistem pencernaan, dan merawat kesehatan kulit.

Untuk itu, KKN UNY mengembangkan inovasi untuk mengubah jagung menjadi kue seperti brownies. Hal itu dilakukan KKN Desa Tanjungan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ketua Kelompok KKN 246 UNY, Wahidya Difta mengatakan, program kerja untuk masyarakat Desa Tanjungan memang memanfaatkan bahan-bahan lokal. Kegiatan diisi pelatihan memasak memanfaatkan bahan-bahan seperti jagung.

Ia menuturkan, pelatihan memasak dilaksanakan menggunakan bahan kacang cokelat yang dibuat dari kacang lokal. Selain itu, turut diberikan pelatihan ukir buah semangka kepada masyarakat.

"Produk yang menjadi unggulan adalah brownies jagung yang diberi nama Bronjungan atau Bronis Jagung Tanjungan, sesuai dengan nama daerah ini," kata Difta.

Afika Dewi menjelaskan, bahan yang diperlukan mulai satu buah jagung manis, 60 gram tepung terigu, 70 gram gula pasir, dua butir telur, satu sachet susu kental manis, seperempat sendok teh ovalet, 50 mililiter minyak goreng, keju, dan buah ceri.

Cara membuatnya, siapkan loyang dan alasi dengan kertas roti. Kukus jagung manis sampai matang, lalu haluskan dengan blender. Kocok telur dan gula hingga putih menggunakan mixer kecepatan tinggi, lalu masukkan ovalet.

Kocok terus sampai adonan putih dan kaku. Kemudian, masukkan tepung sedikit demi sedikit, kocok dengan kecepatan rendah sampai adonan tercampur rata. Masukkan susu, lalu minyak goreng, aduk sampai rata.

Adonan dituang dalam loyang, kukus selama 20 menit. Jika sudah matang, bisa diangkat dan hias dengan keju dan ceri. Afika menyarankan, bahan kering diayak terlebih dulu agar adonan lembut dan tidak ada kotoran.

"Gunakan kertas roti agar brownies tidak lengket dengan loyang," ujar Afika.

Ade Annita menekankan, mereka memang memanfaatkan bahan lokal yang ada untuk memberikan nilai tambah hasil panen. Terutama, jagung dan kacang di Desa Tanjungan yang mayoritas dijual apa adanya.

"Harapannya, dengan pelatihan ini masyarakat dapat membuat ikon kuliner khas Tanjungan, dan ke depannya menjadi usaha kecil menengah desa ini," kata Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement