Senin 06 Aug 2018 18:35 WIB

Baterai Berbasis Nikel Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Baterai jenis nikel cobalt dinilai cocok untuk mobil listrik di daerah tropis.

Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: pixabay
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto menilai bahwa baterai berbasis nikel cocok untuk diimplementasikan pada kendaraan listrik di daerah tropis. Indonesia termasuk di antaranya.

"Memang baterai nikel cobalt cocok digunakan untuk kendaraan di daerah tropis. Mengingat baterai jenis ini cenderung lebih stabil dibanding lithium," kata Harjanto saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (6/8).

Menurut Harjanto, baterai jenis lithium memang memiliki kapasitas penyimpanan energi lebih besar, namun dari tingkat kestabilan masih lebih baik baterai berbasis nikel.  Selain itu, lanjutnya, Indonesia memiliki sumber bahan baku nikel yang dapat dikembangkan untuk diproses menjadi baterai, sehingga dapat diproduksi di dalam negeri.

"Kita kan punya bahan baku nikel di Halmahera, nah itu bisa dikembangkan seiring dengan pengembangan mobil listrik di Indonesia," ungkap Harjanto.

Diketahui, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pengembangan nikel di Halmahera untuk memproduksi baterai kendaraan listrik dapat dilakukan.  "Pabrik yang akan dibangun terkait pabrik nikel base yang ada di Halmahera, jadi itu akan mengambil nikel menjadi nikel murni. Nah, itu akan diekstraksi cobalt untuk baterai juga," ujar Airlangga.

Kendati demikian, Airlangga enggan merinci investor yang mengembangkan nikel tersebut maupun nilai investasinya. "Ya nanti diinformasikan lebih lanjut," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement