REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan Honda Mobilio mengalami penurunan di tahun ini, dibandingkan pada 2017 lalu hingga mencapai 28 persen. Sebelumnya pada semester tahun lalu Mobilio terjual 17 ribu unit, namun sekarang hanya 12 ribu unit secara retail sales.
"Jadi ini wajar karena trennya memang sudah mulai menurun. Ya kalau konsumen tidak mau menerima kita harus switch ke yang lain," kata Marketing dan After Sales Service Director Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy di Jakarta, Selasa (31/7).
Ia mengatakan, apabila permintaan sudah mulai menurun, maka produksi Mobilio akan diturunkan. Untuk saat ini maka dialihkan ke model yang lain seperti City Car, Brio, HR-V atau pun ke CR-V.
"Ada beberapa model yang sudah dipangkas produksinya. Mobilio, BR-V turun, jadi ke Brio, Jazz, ya tergantung keinginan konsumen," ujar Jonfis.
Adapun Honda Brio Satya merupakan model dengan penjualan tertinggi untuk Honda di paruh pertama tahun ini, dengan total sebesar 23.475 unit atau 30 persen dari total penjualan Honda. Meskipun segmen LCGC secara total mengalami penurunan sebesar lima persen, namun penjualan Honda Brio Satya naik 22 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Honda Brio Satya sendiri mengambil 20 persen pangsa pasar di segmen LCGC.
Sementara itu, Honda Brio RS mencatat penjualan sebanyak 5.887 unit atau naik 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Model ini berkontribusi sebesar delapan persen terhadap total penjualan Honda sekaligus meraih pangsa pasar 33 persen di segmen City Car.
Kontribusi besar untuk penjualan Honda juga datang dari Honda HR-V 1.5L yang terjual sebanyak 15.339 unit atau mencapai 20 persen dari total penjualan HPM, serta berhasil menguasai 29 persen pasar LSUV di Indonesia. Selanjutnya, Honda Mobilio menyumbang penjualan sebanyak 11.718 unit atau mencapai 15 persen dari total penjualan HPM, serta meraih pangsa pasar sebesar sembilan persen di segmen LMPV.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
