Ahad 29 Jul 2018 23:01 WIB

Gulat Jalani Pemusatan Latihan Tahap Akhir di Sukabumi

Program latihan tahap akhir hanya untuk menjaga fisik dan stamina

Chef de Mission Kontingen Indonesia di Asian Games 2018 Wakapolri Komjen Pol Syafruddin meninjau kesiapan atlet gulat dan sepak takraw di Icuk Sugiarto Training Camp di Kadudampit Kabupaten Sukabumi Selasa (20/3).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Chef de Mission Kontingen Indonesia di Asian Games 2018 Wakapolri Komjen Pol Syafruddin meninjau kesiapan atlet gulat dan sepak takraw di Icuk Sugiarto Training Camp di Kadudampit Kabupaten Sukabumi Selasa (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Timnas gulat Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan tahap akhir di Icuk Sugiarto Training Camp (ISTC) Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, sebelum berlaga di ajang Asian Games 2018 pada 19-22 Agustus di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan.

Pelatih gulat nasional, Buyamin,  mengatakan, untuk tim gulat putra baru bergabung di Sukabumi pada 27 Juli kemarin. Menyusul tim gulat putri yang sudah lebih dulu menjalani pemusatan latihan di Sukabumi.   

"Usai libur empat hari, pascakepulangan dari Bulgaria, kami langsung berkumpul di Sukabumi, bergabung dengan tim putri yang lebih dulu menjalani latihan usai training camp di Batu, Jawa Timur," kata Buyamin.  

Ia mengatakan program latihan tahap akhir di Sukabumi hanya untuk menjaga kondisi fisik dan stamina para pegulat. Sebelum mereka menjalani pertandingan yang sesungguhnya di Asean Games 2018.  

"Intinya kami menjaga saja kondisi anak-anak pascalatihan keras di Bulgaria kemarin, supaya staminanya tidak turun sampai dengan pertandingan," urai Buyamin. 

Sebab, menurut Buyamin, untuk melaksanakan program latihan yang keras sudah tidak dimungkinkan lagi. Mengingat tidak adanya sparring patner untuk latihan bagi pegulat selama menjalani latihan di Sukabumi.  

Kondisi ini sangat berbeda dengan  program latihan dua bulan di Bulgaria. Karena hampir setiap hari para pegulat menjalani latihan di matras, dengan banyaknya pegulat negara setempat yang siap sebagai sparing latihan.  

"Kami takut berisiko, jika harus menjajal sesama pegulat pelatnas, takutnya nanti mereka justru bisa cedera dan tidak bisa bermain maksimal pada laga sesungguhnya," imbuh Buyamin.   

Terkecuali, lanjut Buyamin, ada persetujuan dari PB PGSI untuk mendatangkan pegulat dari sejumlah daerah di camp pelatnas di Sukabumi, Jawa Barat, sebagai separing latihan. 

"Mungkin bisa terus kami genjot program latihan di matras, karena memang lawannya ada, minimal masih ada program latihan teknik hingga menjelang pertandingan," jelas Buyamin. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement