Selasa 24 Jul 2018 14:11 WIB

Melanie Putria Ajak Masyarakat Jaga Fasilitas Asian Games

Melanie mengajak masyarakat membantu menjaga fasilitas sebagai tuan rumah.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Melanie Putria.
Foto: Republika/Prayogi
Melanie Putria.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah fasilitas olah raga yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018 di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan dirusak segelintir oknum tak bertanggung jawab. Penrusakan terjadi saat laga Sriwijaya FC versus Arema FC, Sabtu (21/7).

Hal ini turut disayangkan Putri Indonesia 2002, Melanie Putria Dewita Sari. Salah satu pembawa obor Asian Games 2018 di Solo, Bali, dan Jakarta ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para penggemar dan pendukung seluruh cabang olah raga untuk bersikap santun dan menjaga bersama fasilitas dan infrastruktur Asian Games 2018.

"Yang namanya tuan rumah, kita harus merapikan rumah kita jika ada tamu yang mau datang. Kita harus mempersiapkan negara kita, sehingga infrastruktur yang sudah dibangun dan dipersiapkan selama penyelenggaraan Asian Games 2018 jangan sampai dirusak dan berantakan," katanya dijumpai Republika usai pawai api obor di Denpasar, Selasa (24/7).

Melanie menambahkan fasilitas dan infrastruktur olah raga di seluruh provinsi di Indonesia bukan hanya dipelihara saat penyelenggaraan besar olah raga nasional dan internasional. Pemeliharaan setelah selesainya acara tetap perlu dilakukan.

"Itu yang kadang terlupakan. Saya mengimbau seluruh masyarakat Indonesia, marilah kita berperilaku sebagaimana tuan rumah yang baik, menyambut tamu dengan keramahan, kehangatan, ditambah menjaga infrastruktur yang ada," ujarnya.

Aktris berdarah Minang ini merasa terhormat didaulat sebagai orang ke-17 yang membawa api obor Asian Games 2018 di Indonesia. Masyarakat Solo dan Bali yang ditemuinya begitu antusias dan memberi kesan positif. "Mereka semua sangat ceria, impresif, dan sangat membanggakan," ujar Melanie.

Pawai api obor Asian Games 2018 di Pulau Dewata berlangsung tiga hari dua malam, 23-25 Juli 2018. Pawai hari pertama digelar mulai dari Jembrana, Tabanan, Pantai Kuta, Tanah Lot, dan Istana Kepresidenan Tampak Siring di Gianyar.

Pawai hari kedua digelar di Ekowisata Subak Sembung, Lapangan Niti Mandala Renon, hingga berakhir di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK). Keesokan harinya, api abadi ini akan diterbangkan ke Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat sebagai kota tujuan berikutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement