Selasa 17 Jul 2018 18:07 WIB

Kemendikbud Sarankan Regrouping Bagi Sekolah Sepi Peminat

Regrouping bisa dilakukan dengan memperluas radius antara sekolah dan rumah siswa.

Rep: Farah Noersativa / Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Siswa dibantu orang tuanya mengisi formulir daftar ulang pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di SMA Negeri 3 Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/7).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Siswa dibantu orang tuanya mengisi formulir daftar ulang pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di SMA Negeri 3 Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Ari Santoso menyarankan agar sekolah-sekolah yang kekurangan siswa untuk melakukan regrouping atau penggabungan beberapa satuan pendidikan.

“Kalau memang sekolah itu memang tidak ada penduduk di sekitar itu ya di-regrouping saja,” ungkap Ari saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (17/7).

Ia menekankan, regrouping bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya, memperluas radius antara sekolah dan tempat tinggal siswa. “Kan bisa saja, nanti siswa yang mungkin rumahnya di radiusnya 2 km, lalu ditingkatkan menjadi 5 km, supaya bisa masuk ke sekolah itu kan juga bisa,” katanya menjelaskan.

(Baca: KPAI: Orientasi Siswa Baru Harus Berlangsung Aman)

Salah satu daerah yang mengalami kondisi sekolah sepi peminat adalah Kabupaten Semarang. Saat ini, Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) setempat tengah mengkaji rendahnya minat sekolah di kalangan masyarakat yang ada di perdesaan, usai adanya PPDB pada jenjang Sekolah Dasar (SD).

“Sehingga masih terjadi ketimpangan, daya serap siswa antara sekolah di wilayah perdesaan dan sekolah yang berada dekat dengan pusat pemerintahan,” ujar Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Kabupaten Semarang, Taufiqurrahman, Senin (16/7).

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pun berencana melakukan penggabungan sekolah dasar negeri. Kepala Dinas Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana, mengatakan, penggabungan akan dilakukan sesegera mungkin. Bahkan, ia mengungkapkan, penggabungan beberapa SD akan dilakukan tahun ini.

"SD Patangpuluhan dan SD Sindurejan tahun pelajaran 2018/2019 sekarang ini sudah di-regroup," kata Edy kepada Republika.co.id, Selasa (17/7).

Sedangkan, lanjut Edy, untuk beberapa sekolah lain, penggabungan akan ditargetkan secepatnya. Dengan penggabungan, tentu sekolah lama akan dimanfaatkan untuk kepentingan lain, termasuk untuk pemenuhan akses yang lebih banyak kepada SMP.

Selain SD Patangpuluhan dan SD Sindurejan, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta telah berencana menggabungkan SD Pilahan dan SD Karangsari yang hanya menerima tujuh siswa tahun ajaran 2018/2019.

"SD Negeri Karangsari adalah sekolah kecil, kemungkinan besar akan digabung dengan SD Pilahan," ujar Rohmat.

Ada pula SD Suryodiningratan 3 dan SD Suryodiningratan 1. Rencananya, SD Suryodiningratan 3 akan dimanfaatkan untuk perluasan SMP Negeri 13 Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement