REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meloloskan satu-satunya wakil di tunggal putra ke babak perempat final turnamen Blibli Indonesia Open 2018. Hal ini setelah Tommy Sugiarto berhasil mengalahkan unggulan enam dari Cina Taipei, Chou Tien Chen, Kamis (5/7).
Di gim pertama, strategi Tommy dalam melancarkan serangan sudah berjalan dengan baik. Tommy merebut gim pertama dengan 21-13. Di gim kedua, Chou yang menang angin, berbalik menyerang Tommy dan memaksakan rubber game dengan memenangkan gim kedua dengan 14-21.
Di gim yang menentukan, Tommy masih tetap memimpin dalam perolehan angka hingga 11-7. Usai jeda dan berpindah lapangan, Chou berupaya terus menekan dan menyerang daerah pertahanan Tommy.
Pemain tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto saat cedera engkel di lapangan saat melawan pemain Cina Taipei, Chou Tien Chen di babak kedua turnamen Blibli Indonesia Open 2018, Kamis (5/7).
Saat kedudukan 16-12 dengan keunggulan Tommy, kaki kanan Tommy sempat mengalami terkilir saat berupaya mengambil bola belakang yang dipukul Chou. Dengan semangat dan dukungan yang diberikan para penonton di Istora Senayan, Jakarta, Tommy yang tertatih-tatih mampu menyelesaikan pertandingan dengan 21-18.
Saat memastikan kemenangan karena bola Chou yang keluar lapangan, Tommy sempat merebahkan diri di tengah lapangan. Tak lama ia bangkit berdiri dan menyalami Chou yang menunggunya di depan net.
"Engkel saya kena (terkilir). Tapi saya tetap berpikir positif untuk melanjutkan pertandingan besok (melawan Kento Momota dari Jepang)," kata Tommy yang ditemui usai pertandingan.
Tommy menambahkan ia selalu memiliki motivasi untuk memenangkan pertandingan. Ia juga enggan mengecewakan para penonton yang telah mendukungnya selama ini. Ia juga menargetkan untuk kembali masuk dalam jajaran 10 besar dunia di tunggal putra.
Saat ditanya apakah tidak masuk dalam susunan pemain dalam membela Indonesia di Asian Games 2018 juga menjadi motivasinya, ia mengakuinya. Meski ia tidak masuk dalam susunan pemain, ia tetap mendoakan agar Indonesia berprestasi di pesta olahraga tersebut.
"Ya, setidaknya saya bisa merasakan Istora Senayan meski tidak main di Asian Games. Hanya jadi penonton saja melihat teman-teman main di sana. Saya tetap mendoakan untuk teman-teman bisa berprestasi di Asian Games," tuturnya.