Senin 02 Jul 2018 05:07 WIB

Hadapi Belgia, Jepang tidak akan Fokus Pada Lukaku

Lukaku menjadi ancaman terbesar bagi Jepang pada Selasa (3/7) dini hari besok.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ratna Puspita
Timnas Jepang sedang melakukan latihan sebelum malakukan pertandingan di Piala Dunia 2018, Rusia
Foto: EPA
Timnas Jepang sedang melakukan latihan sebelum malakukan pertandingan di Piala Dunia 2018, Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, ROSTOV -- Bek Jepang Gen Shoji bersiap menghadapi tantangan penyerang Belgia Romelu Lukaku di babak 16 besar Piala Dunia. Akan tetapi, Shoji menegaskan timnya tidak hanya akan fokus untuk menghentikan pemain Manchester United tersebut. 

Lukaku menjadi ancaman terbesar bagi Jepang pada Selasa (3/7) dini hari besok. Mereka dinilai akan kesulitan untuk mengimbangi kecepatan dan kekuatan pemain berusia 25 tahun tersebut. 

"Belgia tidak hanya Lukaku, ini tim bertabur bintang, oleh karena itu sebagai lawan, saya menantikan menghadapi mereka," kata Shoji, seperti dilansir dari Four Four Two, Senin (2/7). 

Lukaku akan bermain bersama Eden Hazard dan Dries Mertens di lini-depan Belgia. Sejauh ini, Lukaku sudah mencetak empat gol untuk Belgia. 

Lukaku juga mencetak gol saat Belgia mengalahkan Jepang 1-0  dipertandingan ujicoba pada bulan November 2017. "Saya merasa saya akan sering menghadapi Lukaku, dalam pertandingan uji coba, saya pikir saya harus mengatasi mentalnya, ya kami menghadapi Belgia, lawan yang tangguh, tetapi saya ingin siap secara mental," kata Shoji.

Sementara itu pelatih Jepang Akira Nashino mengatakan ia sudah banyak berdiskusi dengan kiper Eija Kawashima. Kawashima melakukan beberapa kesalahan dalam dua pertandingan pertama Jepang di Piala Dunia 2018 ini. 

"Dia orang yang perfeksionis, setelah pertandingan pertama dan kedua, saya langsung berdiskusi dengannya, tentang posisinya, gaya bermainnya, kami berdiskusi cukup lama, dia satu-satunya kiper yang bermain di Eropa dan analisis tentang gaya bermainnya sangat baik," kata Nashino. 

Tim tangguh Spanyol disingkirkan oleh Rusia di babak 16 besar lewat tendangan adu penalti. Jepang pun dianggap akan bisa lolos ke babak selanjutnya hanya bila mereka bisa bertahan dan menang lewat adu penalti. 

"Saya ditanya hal ini hampir setiap hari, dalam penalti tentu itu sesuatu yang harus saya putuskan, ini tentang masalah mental, Anda tidak bisa melatih mental di sesi latihan, hal ini benar-benar menegangkan, maka saya tidak berpikir latihan penalti akan berguna," kata Nashino. 

Belgia menghuni peringkat ketiga tim nasional terbaik di dunia versi FIFA. Sementara Jepang berada di urutan ke-61. 

Tentu, Belgia menjadi favorit dalam pertandingan ini. Namun, Nashino tidak mau lolos keperempat final melalui adu tendangan penalti. 

"Sebenarnya kami belum latihan penalti sebelumnya, kami lebih suka memutuskan pertandingan di waktu normal," kata Nashino. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement