Sabtu 30 Jun 2018 23:50 WIB

Kecepatan Les Bleus yang Taklukkan Tim Tango

Adalah Kylian Mbappe yang menjadi aktor penting dalam kemenangan tersebut

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Hazliansyah
Pemain Prancus Kylian Mbappe (kiri) meluapkan kegembiraan bersama rekannya Lucas Hernandez di pertandingan menghadapi Argentina di Kazan Arena, di Kazan, Rusia, Sabtu (30/6).
Foto: AP Photo/David Vincent
Pemain Prancus Kylian Mbappe (kiri) meluapkan kegembiraan bersama rekannya Lucas Hernandez di pertandingan menghadapi Argentina di Kazan Arena, di Kazan, Rusia, Sabtu (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KAZEN -- Drama tujuh gol mewarnai duel Prancis vs Argentina di babak 16 besar, yang berakhir dengan skor 4-3 untuk kemenangan Si Ayam Jantan. Dalam pertandingan yang digelar di Kazan Arena, Prancis bermain dengan mengandalkan kecepatan. Terbukti, tiga dari empat gol tercipta dari sebuah proses serangan cepat yang dibangun skuat asuhan Didier Deschamps tersebut.

Adalah Kylian Mbappe yang menjadi aktor penting dalam kemenangan tersebut. Dia paling tidak berkontribusi tiga dari empat gol yang tercipta.

Bukan hanya mencetak dua gol, tapi Ia juga membuat Argentina diganjar hukuman penalti setelah bek Argentina tak mampu mengejarnya.

Mbappe terhitung dua kali dijatuhkan bek Argentina ketika dirinya mampu melewati hingga tiga pemain lawan. Bahkan gol keempat Prancis tercipta dari sebuah serangan balik cepat, dan Mbappe menusuk dari sisi kiri pertahanan Argentina.

Argentina memang menguasai bola dalam pertemuan ke-12 dengan Prancis tersebut. Namun bicara efektifitas, Les Blues lebih unggul. Mereka mampu mencetak empat gol dari empat shot on goal dan empat off-target. Sementara Argentina hanya mencatatkan tiga gol dari empat tendangan ke gawang dan 1 off-target.

Tim Tango seperti kehabisan akal untuk masuk ke pertahanan Prancis. Sampaoli menggunakan taktik serangan dari sayap, lalu melakukan cut back ke tengah. Namun, minimnya penyerang tengah membuat umpan-umpan yang diberikan sia-sia.

Gol yang tercipta oleh Di Maria pun berasal dari tendangan jarak jauh. Sepanjang babak pertama, Argentina tidak pernah melakukan tendangan ke gawang kecuali yang dilakukan Di Maria.

Memasuki babak kedua, meski sempat berbalik unggul, proses gol yang tercipta pun terbilang tidak sengaja. Saat Messi melakukan tendangan ke gawang, bola berbelok karena menyentuh Mecardo.

Entah apa yang dipikirkan Sampaoli, baru memasukkan Aguero di saat mereka tertinggal 2-4. Padahal, sejak awal, yang dibutuhkan Argentina adalah pencetak gol. Terbukti, beberapa menit masuk ke lapangan, Aguero menyumbang gol telat melalui tandukannya. 

Sepanjang babak kedua, terhitung hanya ada tiga tembakan ke gawang dari Argentina.

Pertandingan pun berjalan cukup keras, dengan terciptanya hampir 36 pelanggaran. Hasilnya, wasit delapan kali mengeluarkan kartu kuning, lima untuk Argentina dan tiga untuk Prancis.

Hasil ini membuat Prancis tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir melawan negara Amerika Selatan, dengan lima kemenangan dan imbang empat kali di Piala Dunia. Mereka terakhir kalah pada 1978 melawan Argentina 1-2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement