Selasa 26 Jun 2018 20:54 WIB

Wi-Fi Publik Piala Dunia 2018 Punya Masalah Keamanan

kaspersky Lab menyatakan jaringan wifi di 11 kota penyelenggara tak di enkriosi

Rep: Nora Azizah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Semarak penonton menyaksikan pertandingan perdana pada Grup A Piala Dunia 2018, tuan rumah Rusia melawan Arab Saudi di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (14/6).
Foto: AP/Felipe Dana
Semarak penonton menyaksikan pertandingan perdana pada Grup A Piala Dunia 2018, tuan rumah Rusia melawan Arab Saudi di Stadion Luzhniki, Moskow, Kamis (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Ajang Piala Dunia 2018 tidak lepas dari penggunaan teknologi dalam penyelenggaraannya. Salah satunya fasilitas wifi publik yang tersedia di beberapa titik di lokasi kompetisi. Namun wifi publik justru mempunyai masalah dari segi keamanan.

Menurut penelitian Kaspersky Lab, lebih dari 7 ribu dari 32 ribu jaringan wifi publik di kota-kota penyelenggara Piala Dunia tidak menggunakan enkripsi. Penelitian yang terbit pada 21 Juni 2018 lalu tersebut menyebutkan, tidak adanya enkripsi data bisa menimbulkan risiko keamanan bagi pengguna.

Temuan Kaspersky Lab berdasarkan pada analisa titik wifi publik untuk 11 kota penyelenggara, termasuk Saransk, Samara, Nizhry Novgorod, Kazan, Volgograd, Moskow, Ekaterinburg, Sochi, Rostov, Kaliningrad, dan Saint Petersburg. Hasil penelitian menunjukkan, tidak semua akses titik nirkabel mempunyai enkripsi dan algoritme otentikasi.

Aspek penting tersebut justru tidak tersedia, padahal keduanya yang menjaga jaringan wifi tetap aman. Risiko terbesar bagi pengguna, yakni para peretas bisa mencegat lalu lintas jaringan dan mendapatkan informasi rahasia. Sementara bagi pengguna yang tidak mawas akan keamanan berinternet bisa terkena hanya dengan berada di dekat titik area akses nirkabel.

Peneliti Kemanan Senior Kaspersky Lab Denis Legezo mengatakan, kurangnya enkripsi lalu lintas data pada perhelatan berskala global rentan menjadi target serangan peretas jahat. "Keamanan siber tidak hanya melibatkan aspek tertentu tetapi juga seluruh infrastruktur," ujar Legezo.

Temuan dari penelitian Kaspersky Lab bertolak belakang dengan pernyataan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Sebelumnya pihak penyelenggara mengonfirmasi bahwa jaringan sudah diberikan pengamanan terbaik. Namun pengguna perlu menyadari bahwa tidak semua titik demikian.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan pengguna jaringan, yakni dengan tidak percaya pada jaringan yang tidak dilindungi kata sandi. Pengguna harap tidak menggunakan wifi publik ketika melakukan transaksi pribadi. Kemudian pengguna bisa memaksimalkan perlindungan dengan mematikan wifi apabila tidak digunakan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement