Menikmati Piala Dunia dari Bawah Tanah Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan wartawan Republika, Citra Listyarini dari Moskow, Rusia

MOSKOW -- Pemerintah Rusia sangat berupaya menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 sebaik mungkin. Negeri Beruang Merah coba membuat para tamunya merasa nyaman di 11 kota penyelenggara Piala Dunia 2018.

Kebanyakan pelancong yang datang ke Rusia pada periode bulan Juni-Juli untuk menyaksikan Piala Dunia 2018. Terbukti beragam ras dan kebangsaan yang saya temui sejak menjejakkan kaki di Moskow.

Sadar banyaknya suporter negara kontestan Piala Dunia 2018 yang berdatangan, pemerintah Rusia coba memanjakan mereka. Salah satunya dengan menyediakan televisi di dalam kereta bawah tanah alias metro.

Memang tidak semua metro memiliki televisi yang menyiarkan langsung pertandingan Piala Dunia 2018. Ini mengingat sebagian metro sudah terlihat agak usang meskipun masih berfungsi dengan baik. Keberadaan televisi layar datar yang menempel di dinding metro ini cukup menghibur.

Jika pertandingan yang dimainkan tergolong pertandingan besar (big match), mereka yang di dalam metro terlihat serius menonton. Bahkan, para suporter yang berada dalam metro sangat ekspresif dan meledak-ledak menonton pertandingan selama perjalanan metro. Mereka tak peduli jika orang lain terganggu karena kebisingan yang dibuat.

Warga Moskow cukup banyak yang tergoda menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2018 lewat layar kaca di metro. Sisanya, terutama kaum Hawa, cuek dengan kesibukannya sendiri. Misalnya, memainkan ponsel di tangan, membaca buku, ngobrol dengan teman di sebelahnya atau duduk rapih dengan wajah tanpa ekspresi apapun.

Bagi saya, televisi dalam metro yang menyiarkan langsung pertandingan Piala Dunia 2018 ibarat hiburan gratis. Televisi itu juga sebagai pemecah kebosanan saya berada di dalam kereta bawah tanah yang selalu sesak dengan penumpang.