Sabtu 16 Jun 2018 00:54 WIB

Penenun Kain Antusias Sambut Asian Games 2018

Penenun kain menyetok barang untuk memanfaatkan momen Asian Games 2018.

Asian Games 2018
Foto: dok. Istimewa
Asian Games 2018

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sejumlah penenun kain khas Sumatra Selatan, yakni tajung, blongsong, dan blongket, antusias menyambut Asian Games 2018. Mereka menyetok barang untuk memanfaatkan momen Asian Games 2018.

Ketua Komunitas Wirausaha Muda Kampung (Kowum) Kain Tuan Kentang Syarifuddin mengatakan, menyetok barang ini sudah dilakukan sejak awal tahun ini. Dengan harapan, saat Asian Games memiliki barang cukup banyak untuk dijual.

"Nanti saat Asian Games ada sekitar 15.000-an pendatang, tentunya kami tidak ingin momen ini lewat begitu saja," kata dia ketika dijumpai di pelatihan UMKM Badan Ekonomi Kreatif di Palembang, beberapa waktu lalu.

Meski memahami manfaat dari menyetok barang ini, menurut Syarifuddin, tidak semua penenun dapat melakukannya karena terkendala modal. "Bisnis kain ini tidak mudah,” kata dia.

Dia menjelaskan modal untuk bisnis kain terdiri hingga empat lapis, yakni untuk benang, tenaga kerja, stok, dan kebutuhan sehari-hari. “Jika dialokasikan untuk menyetok dari sekarang maka akan menggangu aliran modal lain," kata Syarifuddin.

Ia mengatakan perwakilan dari pemerintah sudah beberapa kali menyampaikan peluang usaha saat Asian Games. Namun, pengrajin merasa kesulitan jika harus meminjam ke bank.

Sebab, mereka khawatir akan menggangu aliran uang dalam bisnis secara keseluruhan mengingat harus menyisihkan lagi untuk membayar pinjaman. "Ini yang sedang dicarikan solusinya di antara kawan-kawan anggota komunitas,” kata dia.

Solusi tersebut, dia menyebutkan, apakah membentuk koperasi atau langkah lain. “Saat ini, para anggota komunitas terdiri dari 14 penenun tajung, blongsong, blongket, dan jumputan masih dalam periode pengutan internal," kata dia.

Abdurahman, anggota Kowun lainnya, mengatakan sementara ini sudah ada kesepakatan di antara pengrajin untuk mulai menyetok kain setidaknya satu lembar dalam satu pekan terkait dengan momen Asian Games. “Akan tetapi, alangkah lebih baiknya jika ada pemodal besar yang tertarik melirik bisnis ini," kata dia.

Saat ini, wirausaha yang khusus membuat kain tenun tajung, blongsong, blongket (blongsong motif songket), blongket tabur emas (ada variasi benang emas) di kluster Tuan Kentang berjumlah delapan orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan produk kain tenun yang dihasilkan setiap pekan berjumlah 450 lembar. 

Sejauh ini, jumlah tersebut selalu terserap oleh pasar. Satu lembar kain biasanya dikerjakan selama dua hari oleh seorang tenaga kerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement