Selasa 12 Jun 2018 13:42 WIB

FIFA Putuskan Tuan Rumah Piala Dunia 2026 Besok

Amerika Utara yang terdiri dari Amerika serikat, Kanada, dan Mesiko, akan bersaing de

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Israr Itah
Trofi Piala Dunia.
Foto: EPA/Marcus Brandt
Trofi Piala Dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- FIFA akan memutuskan tuan rumah Piala Dunia 2026 di Moskow, Rabu (13/6). Amerika Utara yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Mesiko, akan bersaing dengan Maroko dalam perebutan tuan rumah Piala Dunia 2026 dalam pemungutan suara yang dilakukan oleh dewan dan perwakilan negara-negara yang tergabung di FIFA.

Amerika Utara yang sudah memiliki stadion-stadion megah memiliki lebih banyak keuntungan dari pada Maroko yang masih perlu membangun berbagai fasilitas untuk Piala Dunia 2026 nanti. Tapi, jika Amerika Utara terpilih, dikhawatirkan akan meningkatkan popularitas Presiden AS Donald Trump.

Ketua Federasi Sepak Bola AS (USSF) Carlos Cordeiro menampiknya. Ia menyakinkan terpilihnya Amerika Utara sebagai tuan rumah tidak akan mempengaruhi popularitas Donald Trump. "Kami sangat yakin keputusan yang dibuat akan membawa manfaat," kata Cordeiro kepada AFP, seperti dikutip dari the Statesman, Selasa (12/6).

Penawaran Maroko sebagai tuan rumah Piala Dunia baru dipastikan awal bulan ini. Tapi berdasarkan evaluasi yang dilakukan FIFA menunjukan stadion, akomodasi dan transportasi di negara-negara Afrika Utara beresiko tinggi. Karena itu kesempatan Amerika-Kanada-Mesiko menjadi tuan rumah semakin besar.

"Ini bukan tentang geopolitik, kami bicara tentang sepak bola dan yang paling mendasar pada akhirnya ialah manfaat untuk sepak bola dan komunitas sepak bola kami tidak menerima kritikan," kata Cordeiro.

Piala Dunia 2026 akan menjadi pertama yang mempertandingan 48 tim. Hal ini dianggap akan memberatkan Maroko sebagai tuan rumah. Mereka sudah empat kali mengajukan penawaran sebagai tuan rumah yakni pada tahun 1994, 1998, 2006, dan 2010, namun semuanya gagal.

Maroko mendapat banyak dukungan dari negara-negara Eropa karena jaraknya lebih dekat dengan mereka. Tapi dua negara Afrika yang berbahasa Inggris, Liberia dan Afrika selatan mendukung Amerika Utara.

"Visi kami sangat sederhana, kami menawarkan kepada FIFA kesempatan untuk bersatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam panggung Piala Dunai 2026, kami yakin kesempatan ini akan memberi manfaat," kata Cordeiro.

Kabarnya, Presiden FIFA Gianni Infantino sangat mendukung Amerika Utara. Tapi meski evaluasi dari FIFA mendukung Amerika Utara tidak berarti Maroko dipastikan akan kalah dalam pemungutan suara nanti.

Karena saat Qatar mengajukan penawaran tuan rumah Piala Dunia 2022 negara teluk tersebut mendapat evaluasi negatif dari FIFA. Saat itu FIFA menilai Qatar terlalu panas yang dapat berisiko bagi pemain, penonton dan para pejabat tinggi. Namun mereka berhasil memenangkan pemungutan suara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement