Rabu 06 Jun 2018 09:12 WIB

Apa Perlunya Membangun UIII di Indonesia?

Sejarah peradaban Islam Nusantara telah melewati rentang waktu yang sangat panjang.

Rep: Novita Intan/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/6).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok telah dimulai Selasa (5/6) kemarin. Ditandai peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo.

Menag Lukman Hakim Saifuddinmengaku sering mendapat pertanyaan sejak Perpres itu diterbitkan; mengapa perlu membangun lagi sebuah Universitas Islam baru di Indonesia? Bukankah sudah adapuluhan perguruan tinggi Islam negeri dan bahkan ratusan kampus Islamswasta?

"UIII dibangun tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik di bidang pendidikan tinggi Islam. Lebih dari itu, UIII hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat global, dan sekaligus untuk meneguhkan kepemimpinan Indonesia di dunia Islam nternasional," kata Lukman, Rabu (6/6).

Menurut Lukman, UIII hanya akan membuka tingkat pendidikan magister dan doktor. UIII dibangun di atas tiga nilai dasar yang akan mewarnai keseluruhan aktifitasnya,yakni: nilai-nilai keislaman, wawasan dan proyeksi global, serta nilai-nilai ke-Indonesia-an.

Berbeda dengan kampus-kampus Islam yang sudah ada, lanjut Lukman, UIII diproyeksikan tidak hanya sebagai institusi pendidikan yang berfungsi untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian masyarakat semata. Lebih dari itu, pembangunan kampus ini adalah upaya untuk membangun peradaban Islam Indonesia, serta menjadi kontribusi terhadap peradaban global melalui jalur pendidikan.

"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, peradaban Islam Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian dunia," tegasnya.

"Secara umum, dunia mengapresiasi Muslim Indonesia yang memiliki kemampuan mengelolakeragaman budayanya, menjaga toleransi dan keharmonisan antarwarganya, sertayang terpenting juga terbuka terhadap nilai-nilai universal demokrasi danhak-hak asasi manusia. Hal ini telah berhasil memikat dunia muslim untukbelajar dan mengambil inspirasi dari Indonesia," sambungnya.

Untuk itu, UIII nantinya tidak hanya memiliki fakultas dan perpustakaan layaknya kampus. UIII juga akan memfasilitasi berdirinya Pusat Peradaban Islam, Pusat Kajian Strategis Islam, Pusat Studi Kawasan Islam, serta Museum Seni dan Budaya Islam, yang akan menjadi pusat preservasi ragam artefak dan manuskrip Islam Nusantara.

Selama ini, jika dunia internasional membincang peradaban Islam, maka yang selalu mengemuka adalah peradaban Islam Arab, Peradaban Islam Persia, atau Peradaban Islam Turki, tanpa menyebut peradaban Islam Indonesia. Padahal, sejarah peradaban Islam Indonesia atau Nusantara telah melewati rentang waktu yang amat panjang selama berabad-abad, serta telah mewariskan satu karakter Islamwasathiyah, Islam moderat, yang terbukti handal mengembangkan nilai-nilai Islamdalam lingkungan budaya yang plural dan toleran.

"Dengan dibangunnya kampus ini, kita harus pastikan bahwa kelak, perbincangan peradaban Islam di dunia akademik Internasional tidak lagi hanya terbatas pada peradaban Islam di dunia Arab, Persia, atau Turki, melainkan termasuk dan tak terpisahkan di dalamnya peradaban Islam Indonesia," harap Lukman.

UIII akanmemiliki tujuh fakultas, yakni: Kajian Islam (Islamic Studies), Ilmu Sosial(Social Sciences), Humaniora (Humanities), Pendidikan (Education), EkonomiIslam (Islamic Economics and Finance), Sains (Sciences), serta Arsitektur danSeni (Architecture and Fine Arts). Untuk tahun pertama, tiga fakultas yang akandibuka adalah Islamic Studies, Political Science, dan Education.

Kampus UIII akan dibangun di atas tanah seluas 142,5 hektar dengan aksimal 30 persendari lahan itu akan diisi dengan bangunan, sedangkan 70 persen lainnya adalahtaman sebagai lahan hijau untuk menjaga keseimbangan alam. Taman ini akan difungsikan sebagai ruang hijau kawasan kampus dan Kota Depok, sekaligus tempat rekreasi warga UIII dan sekitarnya.

"Kampus UIII akan menjadi tempat strategis mengenalkan kekayaan dan keragaman tradisiIslam Indonesia yang moderat ke dunia internasional, karena 70 persen dari mahasiswanya akan berasal dari perwakilan berbagai Negara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement