Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

'Puasa Membangun Persatuan Dan Toleransi Antarmanusia'

Ahad 03 Jun 2018 11:34 WIB

Red: Friska Yolanda

Wakil Ketua MPR Mahyudin memberikan tausiyah shalat tarawih di Masjid Darussalam, Samarinda, Kalimantan Timur.

Wakil Ketua MPR Mahyudin memberikan tausiyah shalat tarawih di Masjid Darussalam, Samarinda, Kalimantan Timur.

Foto: Humas MPR RI
Apa yang dilakukan di bulan puasa diteruskan di bulan-bulan biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Saat memberi tausiyah shalat tarawih di Masjid Darussalam, Samarinda, Kalimantan Timur, Wakil Ketua MPR Mahyudin menyebut bulan puasa merupakan bulan penuh berkah. Allah mewajibkan puasa kepada orang-orang beriman agar menjadi taqwa. Orang beriman menurut Mahyudin adalah orang ketika disebut nama Allah, hatinya akan bergetar. 

Untuk mendapatkan predikat takwa, katanya, disebut tak otomatis tapi perlu perlu amalan yang kuat. Diungkapkan Mahyudin, banyak orang yang berpuasa tapi hanya mendapat rasa haus dan lapar. "Sebab selama puasa mereka tetap melakukan gibah dan fitnah," ungkapnya, Sabtu (2/6).

Diharapkan, bulan puasa dijadikan latihan bagi umat Islam. Puasa tak hanya menahan makan dan minum tapi semua panca indera yang ada harus mampu menahan diri. "Karena godaan puasa bukan hanya sekadar makan dan minum, melihat sesuatu yang tak pantas juga harus dihindari," tuturnya.

photo
Wakil Ketua MPR Mahyudin saat memberikan tausiyah shalat tarawih di Masjid Darussalam, Samarinda, Kalimantan Timur

Ciri orang beriman yang lain menurut Mahyudin adalah orang itu suka berinfak. Harta adalah titipan dari Allah, kelak penggunaan harta akan diminta pertanggungjawaban. Oleh karena itu, harta yang ada harus digunakan untuk hal-hal yang maslahat.

Mahyudin senang saat bulan puasa, tingkat ibadah umat Islam meningkat. Masjid penuh dan banyak orang membaca Alquran. Diharapkan, apa-apa yang dilakukan di bulan puasa diteruskan di bulan-bulan biasa. "Orang yang sukses di bulan puasa adalah orang yang hidupnya lebih baik daripada sebelumnya", paparnya.

Mahyudin mengajak masyarakat untuk berpuasa seperti kupu-kupu, berubah bentuk menjadi lebih baik. "Jangan puasa seperti ular, hanya kulitnya saja berubah tapi bentuknya tidak," ujarnya.

Dari semua tausiyah yang disampaikan, Mahyudin menyebut bulan puasa mengandung makna persatuan dan membangun rasa toleransi. Berbuka bersama membuat masyarakat berkumpul dan bersatu.

"Tumbuh rasa toleransi. Saya diundang umat lain untuk bukber sebagai rasa penghormatan," tambahnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler