Sabtu 02 Jun 2018 15:20 WIB

Pengamanan Wisma Atlet Asian Games Super Ketat

Hanya yang memiliki logo khusus yang boleh masuk ke kompleks wisma atlet.

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan Rumah Susun Hak Milik (Rusunami) Wisma Atlet, di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/2).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan Rumah Susun Hak Milik (Rusunami) Wisma Atlet, di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pengamanan Wisma Atlet di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, bakal 'super' ketat. Ini untuk memastikan tidak dapat disusupi oleh pihak yang tidak berkepentingan.

Ketua Panitia Daerah Penyelenggaran Asian Games 2018 (Inasgoc) Sumsel Muddai Madang mengatakan, panitia daerah hanya akan membuka satu akses pintu masuk sesuai dengan permintaan Dewan Olimpiade Asia (OCA). "Di pintu utama itu, akan ada alat pemindai sehingga siapa saja yang masuk ke Wisma Atlet sudah dipastikan 'clear'," kata Muddai di Palembang, Sabtu (2/6).

Untuk memastikan keamanan atlet dan ofisial, wisma atlet ini meliputi Wisma Atlet yang lama, Rusunawa dan Dinning Hall akan dianggap sebagai satu kawasan terintegrasi dengan tingkat keamanan tertinggi. Panitia akan menutup akses jalan yang berada di kawasan tersebut sehingga tidak ada pintu lain selain pintu utama.

"Dengan begitu, semua kemungkinan dapat cepat diantisipasi," kata dia.

Selain itu, pemberlakuan penggunaan kartu identitas juga akan berlangsung ketat. Ia mengatakan hanya yang teregistrasi dan terverifikasi sebagai atlet dan ofisial yang diizinkan masuk.

"Jangan atlet dan ofisial, panitia daerah juga tidak sembarangan yang boleh masuk. Hanya yang memiliki logo khusus yang boleh masuk ke kawasan wisma atlet," ujar Muddai.

Sebelumnya, OCA meminta Indonesia selaku tuan rumah Asian Games menerapkan standar keamanan yang biasa dilakukan ajang multi event setaraf olimpiade dan Asian Games. Hal ini terkait dengan adanya serentetan aksi teror beberapa waktu lalu di Surabaya dan Pekan Baru.

Meski tidak terjadi di Palembang dan Jakarta sebagai penyelenggara pertandingan Asian Games, OCA tetap menginginkan standar keamanan diperketat saat Asian Games dihelat 18 Agustus-2 September 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement