Jumat 01 Jun 2018 17:21 WIB

IPB Buka Layanan Warung e-KTP

Warung e-KTP berbasis kampus ini pertama kali diselenggarakan di Indonesia.

IPB membuka layanan Warung e-KTP.
Foto: Dok IPB
IPB membuka layanan Warung e-KTP.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI menyelenggarakan “Program Layanan Warung e-KTP".

 

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan (GISA) dan dalam rangka membantu civitas akademika IPB untuk mendapatkan haknya sebagai warga negara yaitu mendapatkan KTP elektronik.

Layanan Warung E-KTP digelar di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Bogor dan dibuka selama dua  hari,  30 dan 31 Mei 2018.

Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan, Dr  Ir  Agus Purwito, MSc.Agr mengatakan,  pelayanan Warung e-KTP di IPB berawal dari lontaran Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo, ketika memberikan Kuliah Umum pada tanggal 2 Mei 2018 di IPB. Kala itu para peserta kuliah umum banyak yang menanyakan perihal e-KTP yang belum diterima oleh sebagian civitas akademika IPB.

photo
IPB membuka Warung E-KTP yang melayani para civitas akademik mengurus pembuatan e-KTP.

“Akhirnya, Mendagri berkomitmen bahwa ia akan membantu dalam menuntaskan e-KTP untuk civitas akademika IPB melalui layanan warung e-KTP. Ditjen Dukcapil ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan kerja sama pelayanan Warung e-KTP ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (31/5).

Ia menegaskan, Warung e-KTP berbasis kampus ini pertama kali diselenggarakan di Indonesia dan diharapkan IPB dapat menjadi contoh untuk pelayanan e-KTP di kampus-kampus lainnya di Indonesia.

“Warung e-KTP diperuntukkan bagi seluruh pegawai IPB (dosen dan tenaga kependidikan) beserta keluarganya dan mahasiswa di berbagai strata (Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana). Warung e-KTP melayani empat  kelompok, yaitu penduduk yang sudah melakukan perekaman tetapi belum mendapatkan e-KTP, penduduk yang belum melakukan perekaman, penduduk yang melakukan perubahan elemen data e-KTP dan pemilih pemula yang berusia 17 tahun pada Pilkada Juni 2018,” katanya.

Menurut Dr  Agus, setelah dilakukan proses pendaftaran sampai dengan tanggal 15 Mei 2018, data civitas akademika IPB dan keluarga yang sudah teregistrasi sejumlah 1.856 orang. Jumlah dosen yang tercatat sebanyak 258 orang, tenaga kependidikan 124 orang, keluarga pegawai 345 orang, dan mahasiswa 1.129 orang.

 

Dari total jumlah tersebut, sebanyak 48,92 persen  (908 orang) adalah mereka yang sudah melakukan perekaman namun belum mendapatkan e-KTP. Sejumlah 265 orang belum melakukan perekaman dan civitas yang ingin melakukan perubahan elemen data pada e-KTP sebanyak 659 orang. Sisanya sekitar 1,29 persen  adalah pemilih pemula.

“Namun demikian, masih banyak civitas akademika IPB yang belum mendaftarkan diri. Tapi  akan tetap diberikan pelayanan saat datang ke Warung e-KTP ini,” ujarnya.

Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof  Dr  Zudan Arif Fakrulloh mengemukakan,  Warung e-KTP di IPB  menunjukkan bahwa antara penyelenggaraan pemerintahan dan penyelenggaraan pendidikan bisa berkolaborasi dalam memberikan pelayanan publik.

Pihaknya akan melayani permintaan dari pihak IPB untuk melakukan perekaman dan mencetak kartu tanda penduduk atau e-KTP bagi para mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan keluarga pegawai sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan.

 

“Kalau diperlukan kami siap berkelanjutan memberikan pelayanan e-KTP, baik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali, kami siap hadir,” tuturnya.

Menurut Prof  Zudan, pihak perguruan tinggi dalam hal IPB bisa menghubungi Disdukcapil setempat dan pihaknya akan melakukan jemput bola untuk perekaman dengan datang langsung.

“Semua pelayanan ini  gratis. Jika ada yang memungut biaya, warga diminta melapor agar bisa segera ditindaklanjuti,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Zudan, e-KTP bukan hanya sekedar kartu identitas, namun banyak kegunaan untuk mengurus administrasi lainnya seperti pembuatan SIM maupun untuk data perbankan. Oleh karena itu dirinya mengajak masyarakat untuk segera melakukan perekaman.

“Bagi mahasiswa dan keluarga besar IPB, membuat e-KTP di desa atau kecamatan itu hal yang biasa, akan tetapi membuat e-KTP di kampusnya sendiri itu baru luar biasa,” ujarnya.

photo
IPB membuka layanan Warung e-KTP.

Kegiatan Layanan Warung e-KTP dibagi menjadi tiga sesi mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB. Sesi 1 dimulai pukul 08.00 -10.00 WIB, sesi 2 dilakukan pukul 10.00-12.00 WIB dan sesi 3 dilakukan pukul 13.00-15.00 WIB.

Setiap sesi tersebut umumnya terdiri dari tiga fakultas atau unit kerja yang berada di lingkungan IPB. Pada hari kedua di sesi terakhir diberikan kesempatan kepada civitas yang belum melakukan registrasi sebelumnya untuk mendapatkan pelayanan.

Turut hadir dalam Layanan Warung  e-KTP IPB yaitu Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr Ir Drajat Martianto; Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan, Prof Dr Ir  Erika Budiarti Laconi;  Sekretaris Dirjen Dukcapil Kemendagri, Ir  I Gede Suratha;  para dekan, direktur, kepala kantor, kepala biro dan sejumlah pejabat IPB lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement