Jumat 01 Jun 2018 17:03 WIB

SMPIT Nurul Fikri Ranking Ketiga Rerata Nilai UNBK di Depok

Sebanyak 144 siswa SMPIT Nurul Fikri yang mengikuti UNBK berhasil lulus 100 persen.

Pelaksanaan UNBK (foto ilustrasi).
Foto: Antara.
Pelaksanaan UNBK (foto ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --  Pengumuman kelulusan jenjang SMP sudah dilakukan Kamis (25/5). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Depok, SMP Islam Terpadu (SMPIT) Nurul Fikri menduduki peringkat ketiga Rata-rata Nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) se-Depok Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan total nilai rata-rata sebesar 316,64.

"UNBK tahun ini memang secara nasional mengalami penurunan yang cukup signifikan," terang Kepala Sekolah SMPIT Nurul Fikri, Ahmad Sukarya dalam rilis yang diterima Republika.co.id,  Kamis (31/5).

Menurut Sukarya, soal-soal yang membutuhkan nalar kuat untuk memecahkan masalah itu cukup banyak persentasenya. "Sementara di sisi lain kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal belum terlatih dengan baik atau belum terbiasa dengan soal-soal seperti itu sehingga berpengaruh  terhadap hasil," terang Sukarya.

Namun di tahun 2017 SMPIT Nurul Fikri menduduki posisi pertama se-kota Depok dengan nilai sebesar 329,63. Terlepas dari itu semua, tambah Sukarya, SMPIT Nurul Fikri tetap bersyukur bahwa sekolahnya masih masuk urutan ketiga besar se-Depok.

"Artinya anak-anak kita masih memiliki kemampuan yang patut dibanggakan. Ini juga tidak terlepas dari usaha para guru dalam mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi UNBK," jelas Sukarya.

Sebanyak 144 siswa dari SMPIT Nurul Fikri yang mengikuti UNBK berhasil lulus seratus persen. Sementara, siswa peraih nilai tertinggi di SMPIT Nurul Fikri diraih oleh Sidik Budi Darmawan dengan nilai sebesar 371,5.

Untuk perbaikan ke depannya, SMPIT Nurul Fikri telah menyiapkan usaha untuk terus meningkatkan kualitas anak didiknya. "Pertama yang akan dilakukan ialah mendeteksi siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar atau sedikit tertinggal dibanding teman-temannya agar mereka lebih siap," tambahnya.

Kedua, memberikan konsep-konsep dasar yang menjadi cikal bakal bahan yang akan diujikan secara tuntas sejak awal tahun ajaran. Sehingga,  ke depannya para siswa sudah tinggal latihan.

"Ketiga, menganalisa seperti apa UNBK melalui kisi-kisi yang diberikan pemerintah tahun kemarin. Nah, dari situ untuk melatih anak-anak menyelesaikan soal-soal yang berkarakter HOTS," tandas Sukarya.​

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement