Rabu 30 May 2018 07:41 WIB

Lombok Utara Jajaki Potensi Kampus Terapan di Malaysia

100 persen dari lulusan institute bisa mendapatkan pekerjaan pada industri di Melaka

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Esthi Maharani
Mahasiswa dan mahasiswi di universitas, ilustrasi
Foto: Fox
Mahasiswa dan mahasiswi di universitas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar bertemu CEO Institute Kemahiran Industry Melaka (IKIM) Malaysia Datuk R Reghu untuk menjajaki potensi kampus terapan menyambut era industri 4.0 di Melaka, Malaysia. Najmul menyampaikan, pertemuan tersebut juga membahas potensi dan peluang bagi masyarakat Kabupaten Lombok Utara untuk bisa kuliah sambil bekerja selama tiga tahun di Malaysia.

"Pihak IKIM memberikan kesempatan bagi 25 mahasiswa Lombok Utara yang ingin mengikuti program ini secara gratis," ujar Najmul dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Mataram, NTB, Selasa (29/5).

Najmul menyampaikan harapannya agar peluang yang baik ini bisa dimanfaatkan masyarakat Lombok Utara terutama putra-putri yang ingin melanjutkan studi.

"Dulu Malaysia belajar kepada Indonesia, tetapi sekarang mereka lebih cepat melakukan pertumbuhan industri, kini kita harus belajar dan berkesempatan menerapkan ilmu pada perusahaan-perusahaan industrial," ucap Najmul.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lombok Utara Heryanto menyampaikan, inovasi kuliah sambil bekerja dapat berkontribusi langsung untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lombok Utara. Lombok Utara saat ini memerlukan lulusan-lulusan universitas, diploma yang secara langusng bisa mengakses lapangan pekerjaan.

"Keberadaan perusahaan industrial di Lombok Utara memang belum banyak, sehingga penting mendorong anak-anak Lombok Utara memiliki kemampuan persaingan di era industri 4.0 ini," kata Heryanto.

CEO IKIM Datuk R Reghu menjelaskan, IKIM hanya bisa menerima 300 mahasiswa setiap tahunnya. Karena itu semua proses penerimaan mahasiswa termasuk kerja sama luar negeri harus mendapat persetujuan dari pemerintah.

"Kami memastikan bahwa 100 persen dari lulusan institute bisa mendapatkan pekerjaan pada industri-industri di Melaka, karena itu kami harus selektif menerima mahasiswa, Untuk Lombok Utara kita akan coba 25 orang terlebih dahulu," ucap Reghu.

Lebih lanjut, Datuk R Reghu menyampaikan keunggulan IKIM adalah konsep pembelajarannya yang menggunakan pendekatan penggabungan Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM) dalam satu kesatuan kurikulum pendidikan. Apa yang dipelajari mahasiswa bisa nyata dan sesuai dengan keperluan industri pekerjaan.

"Pendekatan ini tidak hanya memerlukan hard skill tetapi membangun soft skill mahasiswa untuk memiliki inovasi dan kreatifitas dalam pengembangan industri usaha. Keunggulannya menjadikan lulusan IKIM keluar dengan ijazah yang bisa diakui 70 negara termasuk Eropa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement