REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Renovasi pembangunan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, untuk Asian Games 2018 cabang olahraga sepak bola meleset dari target. Hingga Rabu (23/5) kemarin, persentase pembangunan baru mencapai 50,30 persen dari yang ditargetkan 56,26 persen.

"Hasil pemantauan bersama bupati, realisasi 23 Mei dari progres 56,26 persen ternyata realisasi 50,30 persen. Ada deviasi 5,9 persen atau lambat," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa saat meninjau stadion, Kamis (24/5).

Menurut Iwa, pelambatan renovasi pembangunan Stadion Si Jalak Harupat disebabkan pengembang harus membeli lampu stadion yang diimpor dari luar negeri. Berdasarkan pengalamannya, proses pengiriman barang relatif agak rumit. "Ada beberapa yang impor dan diperkirakan tiba di Tanjung Priok akhir Mei dan akan dipasang 7 Juni nanti," ungkapnya.

Berdasarkan hasil pemantauan, lanjut Iwa, beberapa item masih dalam proses pengerjaan seperti lapangan rumput. Kemudian tiang bendera sudut, drainase keliling, dan e-ticketing dalam proses perbaikan.

Masih ada pula perbaikan untuk item penggantian kursi penonton, kebocoran tribun, area untuk difabel, serta ruang ganti pemain. "InsyaAllah 18 Juli selesai total. Sekaligus seluruh area dibersihkan," jelas Iwa.

Iwa melanjutkan, sebelum digunakan pada Agustus mendatang akan dilaksanakan test event pada Juli nanti. Stadion itu nantinya akan digunakan cabang sepak bola Asian Games mulai penyisihan hingga semifinal, sedangkan agenda final akan dilaksanakan di Stadion Pakansari, Bogor.

Bupati Bandung Dadang M Naser mengaku kendala renovasi pembangunan Stadion Si Jalak Harupat tidak terlalu banyak. Namun yang jadi permasalahan kendala alam sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput.

Ikuti Whatsapp Channel Republika