Rabu 23 May 2018 14:48 WIB

Mahasiswa UM Berhasil Tingkatkan Kualitas Coran Logam

Mahasiswa UM guanakan bahan pengikat baru yakni lempung lokal Bangkalan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Peneliti Muda Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil meningkatkan kualitas dan sifat mekanis hasil pengecoran paduan alumunium silikon pada cetakan pasir.
Foto: dok. UM
Peneliti Muda Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil meningkatkan kualitas dan sifat mekanis hasil pengecoran paduan alumunium silikon pada cetakan pasir.

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG -- Dunia perindustrian saat ini dituntut agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas, khususnya di bidang pengecoran logam. Pengecoran logam yang sering dilakukan biasanya metode pengecoran yang menggunakan cetakan pasir (Sand Casting).

Melihat situasi tersebut, Peneliti Muda Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil meningkatkan kualitas dan sifat mekanis hasil pengecoran paduan alumunium silikon pada cetakan pasir. dengan bahan pengikat baru lempung lokal Bangkalan. Mereka merupakan tim yang beranggotakan Candi Galih Syaifullah, Ayik Bela Saputra dan Shabrina Ruhyatul Fauziyah.

Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UM AyikBela Saputra menjelaskan, kunci utama hasil pengecoran memiliki kualitas yang bagus. Hal ini diawali dari cetakan pasir yang bagus, memenuhi standar sifat mekanik lalu permeabilitas cetakan.

"Jadi sebelum logam cair dituang ke dalam cetakan cetakan harus memiliki persyaratan sifat mampu alir yang baik, kuat, tidak mudah rontok, kemampuan alir gas bagus dan mudah di bongkar. Kualitas pasir cetak yang bagus sendiri dipengaruhi oleh bahan pengikat salah satunya adalah bentonit yang umum digunakan pada industri pengecoran logam," ujar Ayik melalui siaran pers, Selasa (22/5).

Dari hasil penelitian yang dilakukan, coran logam paduan Al-Si yang menggunakan cetakan pasir berpengikat lempung lokal Bangkalan memiliki jumlah cacat yang minim dan sifat mekanis tinggi. Adapun data yang diperoleh dari uji tarik tersebut, yakni 12,8712 Kg/mm2 dan nilai kekerasannya adalah 128,033 HV. Hasil ini mengalahkan pengikat bentonit dengan kekuatan tarik 10,1612 Kg/mm2 dan kekerasan 114,4 HV.

Ketua Tim Candi Galih Syaifullah memaparkan, lempung lokal Bangkalan termasuk sisa pecahan batu alam yang diperoleh Bukit Jaddih Pulau Madura tepatnya di Desa Parsseh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Selain terbukti mampu meningkatkan kulitas dan sifat mekanis, harga lempung lokal Bangkalan juga lebih murah dari bentonit yang setiap tahunnya cenderung terus meningkat.

Secara detail, harga bentonit bisa mencapai Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per kilogram. Sementara lempung lokal bangkalan hanya Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per kilogramnya.

"Harapannya, hasil penelitian ini dapat ditindak lanjuti, diterapkan, serta mendapat apresiasi positif dari dunia Industri pengecoran. Serta dapat digunakan sebagai bahan pengikat praktikum pengecoran logam di universitas," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement