Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Hadapi Pilkada, Mahyudin: Jadilah Jiwa-Jiwa Pemersatu

Rabu 23 May 2018 14:44 WIB

Red: Friska Yolanda

Wakil Ketua MPR Mahyudin

Wakil Ketua MPR Mahyudin

Foto: Humas DPR RI
Jangan masyarakat terbelah seperti pada Pilkada DKI Jakarta lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BERAU -- Pemilihan kepala daerah serentak pada 2018 dan pemilihan presiden pada 2019 sudah di depan mata. Namun, benih-benih perpecahan sudah bermunculan.

Wakil Ketua MPR Mahyudin berharap setiap warga negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga dan memelihara bangsa ini.

"Turunkan tensi-tensi untuk fitnah, hentikan penyebaran hoax, kurangi jiwa haters dalam diri kita. Jadilah jiwa-jiwa yang mempersatukan dan membawa kedamaian di bumi Indonesia," katanya di Tanjung Redeb, Berau, Selasa (22/5).

Mahyudin mengimbau agar masyarakat tidak mengulangi pengalaman Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu. Pada saat itu, masyarakat terbelah.

Khususnya dalam pemilihan gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Mahyudin melihat kondisi di Kaltim relatif aman dan terkendali tidak seperti Pilgub di DKI Jakarta. "Masyarakat di sini juga heterogen. Tapi tetap saya harus ingatkan untuk menjaga persatuan," katanya.

Siapapun yang terpilih, itulah gubernurnya. Ia menilai tidak perlu ada gesekan, apalagi membawa-bawa isu SARA.

Menurut Mahyudin, demokrasi akan tetap terjadi persaingan dan pengelompokan. Begitu juga dalam Pilpres 2019. Sekalipun kubu Jokowi dan Prabowo bersatu, akan ada kubu lawan. Meski Jokowi dan Prabowo bersatu, tidak bisa meredam pembelahan di masyarakat. "Saya kira politik akan seperti itu. Meskipun disatukan, akan tetap terjadi pembelahan di masyarakat," ujarnya.

Mahyudin beralasan tidak mungkin menyatukan seluruh pendapat. Itulah demokrasi seperti tampak dalam pemungutan suara. "Demokrasi tidak untuk menyamakan pendapat tapi bagaimana memperkecil perbedaan," ujarnya.

Karena itu, untuk mencegah masyarakat agar tidak terbelah, Mahyudin berharap setiap warga negara bisa mengurangi jiwa haters-nya (jiwa yang mengeluarkan kebencian). "Jadilah jiwa pemersatu dan membawa kedamaian di bumi Indonesia," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler