Jumat 11 May 2018 15:38 WIB

Menpora Jamin Perangkat Kesiapan Keamanan Asian Games

Menpora mengatakan tak ada yang perlu dikhawatirkan terkait aksi kekerasan

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Hazliansyah
Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan dalam rangka kesiapan Pengamanan Test Event Asian Games 2018, yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018 sampai dengan 2 September 2018 di dua tempat yakni Jakarta dan Palembang.
Foto: dok. Humas Polda Metro Jaya
Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan dalam rangka kesiapan Pengamanan Test Event Asian Games 2018, yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tanggal 18 Agustus 2018 sampai dengan 2 September 2018 di dua tempat yakni Jakarta dan Palembang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta masyarakat tidak perlu takut akan gangguan keamanan termasuk ancaman terorisme selama persiapan dan penyelenggaraan Asian Games 2018. Namun ia meminta aparatur keamanan dan militer serta masyarakat dapat ikut saling menjaga keamanan dan ketertiban.

"Saya kira kita tidak perlu takut dengan aksi-aksi kekerasan dan terorisme itu. Kita punya perangkat yang baik untuk sama-sama menjamin Asian Games ini aman dari aksi-aksi semacam itu (kekerasan dan terorisme)," ujar Imam usai mewisuda para siswa SKO Ragunan di Jakarta, Jumat (11/5).

Hal tersebut dikatakan Imam terkait insiden di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Imam menyampaikan, ragam peristiwa kekerasan dan aksi terorisme tersebut harus mampu diantisipasi di seluruh Indonesia. Terutama saat Indonesia menjadi tuan rumah bagi negara-negara Asia.

"Kita harus selalu saling waspada. Bukan untuk mencurigai, tapi untuk mengantisipasi," ujar Imam melanjutkan.

Imam mengungkapkan di kepanitian lokal Asian Games (Inasgoc) terdapat deputi bidang keamanan dan pengamanan. Semacam satuan tugas untuk mengantisipasi aksi-aksi kekerasan dan terorisme.

Satuan tugas itu melibatkan peran Kepala Kepolisian RI, Panglima TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan unsur keamanan lainnya.

Wakil Ketua Inasgoc, Gatot Dewa Broto, pada Kamis (10/5) mengungkapkan, insiden bersenjata yang dilakukan narapidana terorisme di Mako Brimob, pada Rabu (9/5) sempat menjadi bahan pembicaraan saat rapat kordinasi komite (Corcomm) Asian Games bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Asia (OCA) di Jakarta, Rabu (9/5).

OCA sempat menanyakan kepada Inasgoc soal keamanan selama persiapan dan penyelenggaraan Asian Games di Indonesia. Namun kata Gatot, Indonesia sejak menerima diri sebagai tuan rumah, sudah menjamin Asian Games di Indonesia jauh dari aksi-aksi radikalisme.

"OCA pun sangat percaya masalah ini dapat diatasi pihak aparat di Indonesia," ungkap Gatot.

Alih-alih menjadikan aksi kekerasan dan terorisme sebagai pengganggu persiapan dan penyelenggaraan Asian Games, OCA, Gatot mengungkapkan, malah lebih tajam menyoroti soal lalu lintas dan kemacetan di Jakarta selama Asian Games berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement