Kamis 10 May 2018 05:15 WIB

Sandi: Puan Usulkan Sekolah tak Libur Saat Asian Games

Sekolah swasta mengeluh jika banyak libur menghambat proses akreditasi

Rep: Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Dinding rumah warga yang dimural maskot Asian Games Bhin Bhin (Burung Cendrawasih), Atung (Rusa Bawean), dan Kaka (Badak Bercula Satu) di kawasan Jati Padang Utara, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (8/5).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Dinding rumah warga yang dimural maskot Asian Games Bhin Bhin (Burung Cendrawasih), Atung (Rusa Bawean), dan Kaka (Badak Bercula Satu) di kawasan Jati Padang Utara, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku mendapatkan usulan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Yaitu,  untuk tak meliburkan siswa selama Asian Games 2018. Para siswa yang tak diliburkan akan diminta mengerjakan tugas sekolah.

Usulan itu disampaikan menanggapi adanya keluhan dari sekolah-sekolah swasta yang ingin siswa tak diliburkan selama Asian Games. Mereka khawatir hal itu akan menghambat proses akreditasi.

"Usulan dari Bu Puan bahwa seandainya meliburkan itu mengakibatkan akreditasi dari beberapa sekolah kesulitan karena kita sudah terlalu banyak libur," kata Sandiaga di Gedung World Trade Center, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (9/5).

Menurut Sandiaga, keputusan libur atau tidaknya para siswa akan diumumkan secara resmi Juni mendatang. Saat ini dinas-dinas terkait sedang berkoordinasi dengan Gubernur Anies Rasyid Baswedan untuk membuat keputusan tersebut.

"Itu dalam langkah koordinasi dengan Bapak Gubernur yang beliau sangat mengerti sekali karena beliau adalah Menteri Pendidikan sebelumnya," kata Politikus Partai Gerindra tersebut.

Sandiaga mengatakan, para siswa akan diberi penugasan khusus selama Asian Games. Penugasan yang diberikan disesuaikan dengan mata pelajaran yang ada. Ia mencontohkan, para siswa dapat ditugaskan untuk mengukur lapangan atau hal-hal yang menjadi ciri khusus pada tiap cabang olahraga.

"Misalnya meliput Asian Games, membuat paper tentang Asian Games, menghadirkan karya-karya tulis, ikut wawancara para atlet, bagaimana meng-cover back of the game seperti apa, di belakang pertandingan itu interaksi dengan atlet dan lain sebagainya," ujar dia.

Sebagian siswa juga akan diminta menjadi suporter para atlet. Mereka akan dilatih bahasa dari masing-masing peserta Asian Games. Mereka juga akan diajari koreografi untuk menjadi suporter yang baik.

"Tadi juga dibicarakan bagaimana venue itu bisa berubah begitu dipenuhi oleh suporter, atlet itu lebih bersemangat. Dan kita ingin bisa mendapatkan prestasi yang baik," kata dia.

Sandiaga menambahkan, kebijakan ini akan diterapkan untuk siswa di semua jenjang pendidikan, terutama yang lokasinya di sekitar venue Asian Games dan Kampung Atlet. Aktivitas di sekolah-sekolah tersebut dikhawatirkan akan berdampak terhadap pengaturan lalu lintas

"Tentunya yang kita berikan adalah direktif kepada semua sekolah. Jadi tidak terkecuali," kata dia.

Pemprov DKI juga akan menyediakan bus sekolah sebagai pengganti kendaraan pribadi untuk mengantar para peserta didik. Ia berharap dengan adanya bus khusus untuk siswa dan jalur khusus untuk atlet dan ofisial, pengaturan lalu lintas sesuai yang dibahas di Tokyo, Jepang, bisa diterapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement