Jumat 04 May 2018 00:02 WIB

Mahasiswa BSI Yogyakarta Giatkan UMKM Desa Krebet Go Online

Omzet UMKM bisa meningkat jika didukung pemanfaatan internet.

Sanggar Punokawan.
Foto: Dok BSI
Sanggar Punokawan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- AMIK BSI Yogyakarta mendukung UMKM Desa Krebet melakukan digitalisasi pemasaran atau biasa disebut “UMKM Desa Krebet Go Online”.

Pimpinan AMIK BSI Yogyakarta Diah Pradiatiningtyas SE, M.Sc mengatakan, UMKM memiliki kesempatan lebih produktif bertransaksi jika didukung oleh pemanfaatan teknologi seperti internet.

“Jika sudah online dapat mencapai  jangkauan pasar lebih luas. Sehingga,  mampu meningkatkan omzet penjualan produk-produk UMKM, seperti UMKM Desa Krebet,” ujarnya pada acara Pelatihan UMKM Desa Krebet Go Online yang digawangi oleh mahasiswa AMIK BSI Yogyakarta, Senin (30/4).

Diah menambahkan, pelatihan digitalisasi pemasaran yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika ini bertempat di Sanggar Punokawan. Sebagai salah satu sanggar UMKM di Desa Krebet yang jumlahnya kurang lebih 50 sanggar. Sanggar Desa Krebet menjual aneka produk kerajinan batik kayu yang pelanggannya tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga datang dari luar negeri.

“Potensi pemasaran dari produk UMKM di Desa Krebet ini sangat cocok  bagi pengelola Sanggar Punokawan jika diberikan bekal ilmu pemasaran online produk-produknya,” kata Diah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (3/5).

Lebih lanjut, Diah menjelaskan, pelatihan yang dipimpin oleh Reza,  mahasiswa semester dua Program Studi AMIK BSI Yogyakarta,  berupa blog serta membuat dan mengelola akun media sosial resmi Sanggar Punokawan bagi pekerja maupun pengelola sanggar.

 

“Pelatihan bertujuan membantu pengelola Sanggar Punokawan untuk melebarkan jangkauan pemasarannya. Yakni, mampu meraih pangsa pasar yang lebih luas lagi dalam mempromosikan batik kayu yang menjadi ciri khas Desa Krebet. Sehingga, potensi ekspor makin terbuka lebar untuk batik kayu produksinya,” pungkas Diah.

Kegiatan pelatihan ini dihadiri pula oleh dosen AMIK BSI Yogyakarta yang mendampingi mahasiswa dalam memberikan pelatihan, seperti Paulus Tofan Rapiyanta MEng dan Akhmad Syukron SKom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement