Sabtu 28 Apr 2018 01:22 WIB

Menaker Minta Perguruan Tinggi Inovatif Kembangkan SDM

Perguruan tinggi diminta lakukan terobosan dalam pengembangan SDM

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Ketenagakerjaan RI M. Hanif Dhakiri saat ditemui di Gedung Kemenaker Gatot Subroto Jakarta, Selasa (20/3).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Menteri Ketenagakerjaan RI M. Hanif Dhakiri saat ditemui di Gedung Kemenaker Gatot Subroto Jakarta, Selasa (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri meminta agar Perguruan Tinggi cepat melakukan terobosan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sebab, sebagai wahana untuk menyiapkan generasi muda yang akan masuk ke dunia kerja, perguruan tinggi harus dapat mencetak SDM berkarakter dan professional, di tengah gempuran era digitalisasi.

Revolusi industri 4.0 adalah era teknologi digital, semua serba digital. Apabila kita tidak bergerak ke era digital maka bangsa kita akan tertinggal. Karena itu, pengelola pendidikan tinggi harus mampu mengelola pesatnya kemajuan dunia digital yang mengalami perubahan begitu cepat, kata Hanif melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (27/4).

Dengan terjadinya perubahan dunia begitu cepat, kata Hanif, perguruan tinggi mau tidak mau, harus responsif terhadap perubahan itu. Perguruan tinggi harus mampu meningkatkan kemampuan daya saing dengan menghasilkan kualitas lulusan yang mampu menangkap peluang, menganalisis risiko secara jitu, dan keberanian untuk selalu bangkit ketika menghadapi kegagalan.

"Perguruan Tinggi memiliki jasa sangat besar, memiliki peran penting membantu pemerintah melakukan investasi SDM. Tapi perguruan tinggi juga harus mengevaluasi dan melihat perkembangan di luar agar relevan. Jadi, kalau anda tidak siap bersaing, lupakan. Kalau anda tidak siap bersaing, anda akan ketinggalan," tegas Hanif.

Dia juga menambahkan, untuk menghasilkan lulusan atau calon tenaga kerja yang sesuai dengan era digitalisasi, dosen dan tenaga pengajar harus mampu membekali mahasiswa selain employability skill, pembangunan karakter juga kemampuan berwirausaha.

Karena itu, lanjut dia, proses pembelajaran yang tertuang dalam bentuk kurikulum harus direformulasi atau bahkan dirubah secara fundamental. Reformulasi atau perubahan kurikulum itu mutlak dilakukan untuk mewujudkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia.

"Saya berharap nantinya lulusan perguruan tinggi benar-benar menjadi generasi petarung, tangguh, generasi yang lincah. Karena ketangguhan dan kelincahan itu menjadi penting," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement