Ketua MPR: Gontor Berperan Hasilkan Tokoh Islam Moderat

Kehadiran Gontor menjadi penyejuk di tengah munculnya salah persepsi terhadap Islam.

Selasa , 24 Apr 2018, 20:17 WIB
 Ketua MPR Zulkifli Hasan berlkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam Modern Gontor Ponorogo, Selasa (24/4)
Foto: Dok. MPR RI
Ketua MPR Zulkifli Hasan berlkunjung ke Pondok Pesantren Darussalam Modern Gontor Ponorogo, Selasa (24/4)

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Di hari ke 10 roadshow Jawa Timur, Ketua MPR Zulkifli Hasan menyempatkan diri mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam Modern Gontor Ponorogo, Selasa (24/4). Kehadiran Zulkifli Hasan disambut langsung pimpinan pesantren KH Hasan Abdul Sahal, KH Syamsul Hadi Abdan, dan pengasuh ponpes Gontor lainnya.

 

Kepada para Kiai dan ulama yang menyambutnya di Gontor, Zulkifli Hasan menyampaikan maksud kedatangannya adalah mohon doa dan nasihat dari para Kiai dan ulama. "Amanat jabatan ini sepenuhnya untuk menfaat bagi rakyat dan maslahat untuk ummat. Karena itu, saya mohon doa dan nasihat dari beliau para kiai dan ulama," kata Zulkifli.

 

Zulkifli mengatakan, punya kesan tersendiri terhadap Pondok Modern Gontor. Ia mengaku, sangat terkesan dengan metode dan kurikulum yang dikembangkan Gontor untuk memajukan santri. "Karena itu waktu beliau Imam Masjid New York Shamsi Ali akan mendirikan Pesantren Nusantara, saya langsung usulkan untuk mengadopsi sistem dan kurikulun di Gontor," ungkapnya.

 

Kehadiran Gontor, kata Zulkifli, menjadi penyejuk di tengah munculnya salah persepsi terhadap Islam. Sebab, Islam kerap diidentikkan dengan bom bunuh diri, kekerasan, dan radikalisme. "Kita perlu tokoh-tokoh Islam yang bisa berdialog dengan dunia luar, di sinilah pentingnya peran Gontor," kata Ketua Zulkifli Hasan.

 

Kiai Hasan Abdul Sahal menambahkan, banyak orang alergi mendengar istilah syariat. "Dikira syariat itu sama dengan ekstremisme, kekerasan, poligami, dan hal lain yang dianggap negatif," ujarnya.

 

Padahal, kata Kiai Hasan, syariat adalah keseluruhan cara hidup seorang muslim. "Orang lain heran melihat anak-anak kita mencium tangan orangtuanya dan orangtua menyangi anaknya. Itulah syariat," kata Kiai Hasan.

 

Kiai Hasan juga menegaskan komitmen Gontor untuk berjuang di jalur pendidikan. Bagi Kiai Hasan, pendidikan inilah merupakan jalur perjuangan memajukan Islam sebagai Rahmatan lil'alamin. "Semoga dengan pendidikan, Gontor bisa berkhidmat memberi manfaat buat ummat," tuturnya.