Kamis 19 Apr 2018 12:59 WIB

Tesla Kebut Produksi Model 3 Hingga 6.000 Unit per Pekan

Tesla perlu membuat 6.000 Model 3 per pekan pada akhir Juni.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Tesla Model 3
Foto: The Verge
Tesla Model 3

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Elon Musk telah menetapkan target baru yang agresif untuk produksi Model 3, dan akan mengoperasikan pabrik Fremont, California 24 jam sehari untuk memenuhi target produksi. Musk mengatakan Tesla perlu membuat 6.000 Model 3 per pekan pada akhir Juni, peningkatan target sebelumnya dari 5 ribu unit per pekan.

Alasan untuk target baru, katanya, adalah 5.000 Model 3 per pekan meyakinan perusahaan tidak ada margin untuk kesalahan di seluruh proses manufaktur dan rantai pasokan perusahaan. "Produksi yang sebenarnya akan bergerak secepat bagian yang paling tidak beruntung dan paling tereksekusi baik dari seluruh sistem produksi / rantai pasokan Tesla," tulis Musk, dikutip dari The Verge, Rabu (18/4).

Untuk mencapai angka-angka produksi ini, Musk mengungkapkan, Tesla pertama kali berhenti bekerja di Gigafactory hari ini, dan akan dimobilisasi ke Fremont, selama tiga hingga lima hari. Perusahaan akan menggunakan waktu ini untuk melakukan set upgrade komprehensif yang akan memungkinkan untuk mencapai tingkat produksi 3.000 hingga 4.000 per pekan di bulan Mei.

Tesla juga akan mempekerjakan 400 orang per pekan selama beberapa pekan di kedua fasilitas Fremont dan Gigafactory di Nevada. Pekerja ekstra akan membantu perusahaan menambah shift kerja ekstra untuk perakitan umum, bodi dan cat, yang memungkinkan untuk menghasilkan Model 3s sepanjang waktu.

"Silakan merujuk siapa pun yang Anda kenal yang menurut Anda memenuhi Tesla bar untuk bakat, drive dan kepercayaan," kata Musk.

Tesla perlu mengejar target untuk mencapai tingkat produksi 6.000 Model 3 per pekan, Akshay Anand, analis eksekutif di Kelley Blue Book, mengatakan, produksi yang cepat, bagaimanapun, adalah musuh dari kualitas, dan Telsa perlu merencanakan kualitas yang paling utama, setelah itu baru volume.

"Bagi banyak konsumen, ini akan menjadi titik kontak pertama dengan Tesla, sehingga perusahaan perlu memastikan titik sentuhan adalah yang positif," ujar Akshay.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement