REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga program studi (prodi) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap meraih sertifikasi tingkat ASEAN. Hal ini dianggap sesuai dengan visi UMM yang ingin menjadi universitas terkemuka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berdasarkan nilai Islam pada 2030.
Untuk mencapai itu, UMM telah menjalin banyak kerja sama dalam meraih berbagai rekognisi internasional. Salah satu di antaranya dengan menerima kunjungan visitasi dari ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendapatkan pengakuan lembaga yang telah eksis di Asia Tenggara tersebut untuk memiliki keselarasan, terutama dalam bidang jasa pendidikan dan jaminan mutu.
Hadir dalam visitasi ini Ms. Cynthia T. Totanes (Filipina), Profesor Amalina M. Afifi (Malaysia), Profesor Irfan Naufal Umar (Malaysia), Wyona C. Patalinghug (Filipina), Profesor Chavalit Wongse-ek (Thailand) dan Profesor Dr Allan B de Guzman (Filipina). Visitasi akan berlangsung selama tiga hari, yakni 18 sampai April 2018.
Dewan Ahli AUN-QA dari Mahidol University Thailand Profesor Chavalit Wongse-ek mengatakan, AUN QA memiliki penilaian yang sangat bagus. Kemudian jaringan seluruh ASEAN menjadi kunci untuk mengembangkan ke tingkat Asia Tenggara. Untuk itu, standar AUN-QA perlu ditingkatkan dalam mengembangkan dan menambah kerjasama, kata dia.
UMM sendiri telah menjadi associate member AUN-QA sejak Agustus 2016. Kemudian di tahun ini mulai mendaftarkan tiga prodinya yaitu, Program Studi Peternakan, Manajemen dan Pendidikan Biologi untuk memperoleh sertifikasi dari AUN-QA.
Wakil Rektor I UMM, Profesor Syamsul Arifin menuturkan, pada level nasional UMM sudah 10 tahun berturut-turut memperoleh Anugerah Kampus Unggul (AKU) Kopertis VII Jatim. Selain itu, telah mendapatkan akreditasi institusi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Selanjutnya, dia menambahkan, UMM ingin berkompetisi di level Internasional.
Sertifikasi yang diperoleh UMM pada level ASEAN tersebut nantinya akan meningkatkan pengakuan serta kompetisi mahasiswa dan alumni, terutama di level ASEAN, pungkas Syamsul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
