Selasa 17 Apr 2018 15:59 WIB

'Kemendikbud Lakukan Malapraktik Pendidikan dengan HOTS'

Soal UNBK matematika yang termasuk jenis soal HOTS ini telah menimbulkan kecemasan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ratna Puspita
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melakukan pelanggaran hak anak dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebab, Kemendikbud menguji siswa-siswa SMA dengan soal-soal higher order thinking skills (HOTS) dalam UNBK matematika.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menilai soal-soal itu termasuk dalam malapraktik di bidang pendidikan. Sebab, soal-soal UNBK matematika yang termasuk jenis soal HOTS ini telah menimbulkan kecemasan bagi para siswa SMA. 

"Kemdikbud RI telah melakukan pelanggaran hak anak karena menguji anak-anak dengan soal- soal yang materinya dan jenis soalnya tidak pernah diajarkan. Ini adalah malapraktik dalam pendidikan, tepatnya dalam evaluasi," ujar Retno di kantor KPAI, Jakarta, Selasa (17/4).

Adanya malapraktik di pendidikan ini, kata Retno, dapat merugikan para siswa dan menghambat kualitas pendidikan. Kemendikbud menyatakan, soal-soal matematika UNBK sengaja dibuat sulit karena termasuk tipe jenis soal HOTS. 

Namun, hal yang disesalkan oleh KPAI adalah para siswa yang melapor menyatakan belum pernah mempelajari tipe soal jenis tersebut dan sangat sulit. Padahal, menurut Retno, kesulitan atau kemudahan sebuah soal tidak bisa langsung ditentukan dari teks ataupun konteks soal. 

Secara metodologis, tingkat kesukaran soal ditentukan dengan statistik. Dari populasi atau sampel kemudian diperiksa berapa siswa yang menjawab benar, salah, atau malah tidak menjawab.

"Sederhananya bila banyak siswa menjawab dengan benar, berarti soal itu mudah. Bila yang terjadi sebaliknya, berarti soal itu sulit. Sementara, hasil UNBK matematika SMA belum diketahui hasilnya saat itu," ujar Retno.

Untuk itu, KPAI mendorong Kemendikbud RI agar mengevaluasi penyajian soal UN jenjang SMA yang berlangsung pekan lalu secara transparan. 

Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, Kemendikbud mulai tahun ini mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tinggi atau high order thinking skills (HOTS). Mendikbud menargetkan secara substantif untuk meningkatkan kualitas dari UN tersebut dengan memasukkan soal HOTS itu.

Mendikbud mengakui soal UN pada tahun ini lebih sulit karena memang yang ingin dipetakan melalui UN, antara lain, aspek tingkat kesulitan tertinggi yang bisa dicapai oleh siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement