Selasa 17 Apr 2018 12:42 WIB
Santri Sehat 2018

Ratusan Santri Tebuireng Diberi Pelatihan Kesehatan

Diharapkan, para santri mendapatkan edukasi cara menjaga kesehatan di pesantren

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Head of Corporate Communication Bio Farma Nurlaela Arief memberi pelatihan kesehatan kepada santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang pada Selasa (17/4).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Head of Corporate Communication Bio Farma Nurlaela Arief memberi pelatihan kesehatan kepada santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang pada Selasa (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Ratusan santriwan-santriwati Pondok Pesantren Tebuireng Jombang mendapat pelatihan kesehatan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen Vaksin dan Antisera Bio Farma pada Selasa (17/4). Kegiatan yang diselenggarakan atas bekerja sama dengan Republika ini masih merupakan rangkaian acara Santri Sehat 2018.

Hari sebelumnya, Bio Farma juga memberi pelatihan serupa kepada santriwan dan santriwati di Mambaus Sholihin Islamic Boarding School, Gresik. Rencananya pelatihan serupa juga akan diselenggarakan di Pesantren Pabelan Magelang, dan Pesantren As-Salam, Solo.

Hubungan Eksternal Bio Farma Yuni Miyansari mengungkapkan, kegiatan serupa sebenarnya sudah dilakukan Bio Farma sejak 2016. Hanya saja, kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia tersebut, biasanya diselenggarakan di pesantren-pesantren di Jawa Barat.

"Tahun ini ingin melakukan di luar Jawa Barat. Maka digelar lah di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Nanti akan diberi edukasi terkait kesehatan," kata Yuni dalam sambutannya, Selasa.

Head of Corporate Communication Bio Farma Nurlaela Arief berharap, dengan adanya program ini, para santri, pengajar, dan pengurus pesantren mendapatkan gambaran edukasi pentingnya vaksin dan menjaga kesehatan di lingkungan pesantren. Apalagi, Bio Farma sebagai BUMN selalu mendukung pemerintah, karena memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran masyarakat. Khususnya generasi muda akan pentingnya vaksinasi.

Nurlaela juga mengungkapkan pentingnya gelaran Santri Sehat. Itu tak lain karena selain para santri sebagai generasi muda, serta para ustaz dan ustazah juga memiliki peranan yang cukup besar dalam mempengaruhi lingkungannya. "Mereka juga dapat menjadi agent of change atau agen penyebar informasi, untuk itu perlu diberikan informasi yang baik dan benar," ujar Nurlaela.

Sekretaris Pesantren Tebuireng Jombang, Abdul Ghofar menyampaikan betapa pentingnya pelatihan tentang kesehatan digelar di pesantren-pesantren. Apalagi selama ini, pendidikan tentang hidup sehat tergolong kesempatan yang jarang terjadi di lingkungan pesantren.

Saat ini, lanjut Ghofar, Pesantren Tebuireng mempunyai sebanyak 3.000 santri yang mondok dan 800-an santri yang tidak mondok. Ponpes Tebuireng juga telah menyediakan fasilitas kesehatan di pusat kesehatan pesantren. Yaitu poli rawat jalan dan poli rawat inap.

"Ada 30 tenaga medis yang bekerja di sana. Sering dilakukan tes terhadap kecukupan gizi dan kandungan hemoglobin yang ada dalam darah anak-anak. Ternyata memang rata-rata masih ada kekurangan dari angka normal standarnya," ujar Ghofar.

Dalam kegiatan yang sama, Bio Farma juga menggelar lomba tulis bagi para santriwan dan santriwati di empat pesantren yang mengikuti kegiatan Santri Sehat 2018. Maka dari itu, para santriwan dan santriwati pun mendapat pelatihan menulis dari Redaktur Republika, Fernan Rahadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement