Kamis 12 Apr 2018 00:57 WIB

Rektor Unnes Sambut Baik Rencana Dosen Asing

Dosen asing yang memasuki Tanah Air harus tetap menjaga ke-Indonesiaan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
Dosen/ilustrasi
Dosen/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman menyambut baik wacana pemerintah untuk memperbolehkan dosen asing masuk ke Indonesia dan menjadi dosen tetap.  Pria yang juga dosen mata kuliah Sosiolinguistik dan Metode Penelitian di Unnes ini mengatakan, Indonesia memang harus siap dalam menghadapi era global atau global competitiveness. Sehingga, kata dia, ruang terbuka dalam pengembangan keilmuan juga harus dibuka oleh perguruan tinggi di Tanah Air.

 

"Karena itu saya menyambut dengan gembira karena tentu itu akan memberikan inovasi yang selama ini dimiliki (dosen asing) agar bisa dibagi di ruang diskusi dan pengembangan keilmuan," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (11/4).

 

Namun, ia berpesan para dosen asing yang memasuki Tanah Air harus tetap menjaga ke-Indonesiaan. Apalagi ketika mereka berada di Indonesia, maka harus menghargai budaya Indonesia.

"Misalnya Bahasa Indonesia, mereka harus tahu sedikit Bahasa Indonesia dan itu sudah  ada tesnya keterampilan dasar berbahasa Indonesia. Selain itu, norma Indonesia yang juga harus dijunjung," katanya.

 

Ia pun meminta agar pemerintah melakukan sosialisasi secara lebih masif agar tidak timbul kegaduhan di dunia akademisi. Termasuk memperjelas tugas dan tanggung jawab dosen asing.

 

"Misalnya bidang apa saja yang perlu dosen asing seperti bidang-bidang yang berbasis laboratorium itu dengan teknologi tinggi yang memang laboratorium di asing dan kita tidakpunya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement