Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Mahyudin: Lawan Korupsi dengan Pendidikan Integritas

Selasa 10 Apr 2018 18:19 WIB

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda

Wakil Ketua MPR Mahyudin.

Wakil Ketua MPR Mahyudin.

Foto: MPR RI
Banyak pejabat dengan pendidikan tinggi namun menjadi tersangka korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- Fenomena makin banyaknya pejabat publik terutama kepala daerah terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi semakin membuat khawatir seluruh elemen masyarakat Indonesia. Padahal semua tersangka korupsi tersebut bukan orang sembarangan, tetapi mereka yang berpendidikan tinggi.

Wakil Ketua MPR  RI Mahyudin mengungkapkan bahwa kebanyakan para pelaku korupsi memiliki pendidikan yang tinggi. Tentu bukan pendidikannya yang salah tapi para pelaku korupsi tersebut miskin integritas.

"Para pelaku korupsi itu oke-oke, otak pintar hanya integritas yang mereka tidak punya. Maka dari itulah saya sangat berharap agar soal integritas diajarkan dan ditanamkan sejak usia dini seperti di TK atau Paud," katanya, di tengah-tengah memberikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR, kepada sekitar seribu peserta berbagai elemen masyarakat, di gedung Ainia Rasyifa, Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (10/4) seperti dalam siaran persnya.

Hadir dalam Sosialisasi tersebut Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi serta tokoh masyarakat setempat.

photo
Wakil Ketua MPR Mahyudin saat Sosialisasi Empat Pilar di Bontang.

Lebih jauh Mahyudin menekankan bahwa lembaga-lembaga pendidikan usia dini seperti TK dan Paud harus dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya terutama pendidikan integritas. Selama ini  penekanan pendidikan TK dan Paud yang menitikberatkan agar siswa bisa atau mahir membaca dan menulis. Padahal lebih baik pendidikan ditekankan kepada pengenalan dan pemahaman integritas. Pelajaran membaca dan menulis biar di sekolah dasar saja.

"Integritas yang baik kepada anak, akan memunculkan generasi Indonesia yang berkualitas, berkarakter, bermoral baik serta memiliki nasionalisme tinggi jika ditambah dengan kepintaran ilmu pengetahuan lainnya, diharapkan alan muncul pemimpin-pemimpin yang baik dan tidak akan melakukan korupsi," ujarnya.

Mahyudin menekankan agar hal tersebut diperhatikan dengan serius sebab saat ini perilaku korupsi sudah sangat luarbiasa kuantitasnya, tidak malu-malu dan sangat meluas.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler