Selasa 10 Apr 2018 04:21 WIB

Ibn Jubair Saksikan Pudarnya Kejayaan Islam

Jubair mengisahkan pula kenyataan pahit ketika kejayaan Islam pudar.

Andalusia, Spanyol
Foto: picturesspain.com
Andalusia, Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Banyak kisah lahir dari sebuah perjalanan panjang. Demikian pula dengan perjalanan yang dilakoni cendekiawan Muslim, Ibnu Jubair. Banyak hal dikisahkan cendekiawan kelahiran Valencia, Spanyol, itu saat meniti perjalanannya dari Spanyol ke Irak dan kembali lagi ke Spanyol melalui Sisilia.

Rihla Ibn Jubair atau The Travels of Ibn Jubair merupakan sebuah karya yang merangkum kisah perjalanan itu. Karya tersebut sangat berarti sebab berisi pengamatan Jubair tentang kondisi Muslim di Barat dan Timur. Selain itu, karya tersebut juga berisi kisah saat kekuasaan pemerintahan Islam mulai mengalami kemunduran.

Jubair mengisahkan pula kenyataan pahit yang ternyata harus ia alami di tanah kelahirannya sendiri, Valencia. Ia menuturkan, Valencia di ambang penaklukan oleh kekuatan Raja James I dari Aragon pada 1238. Kejayaan memang terkadang digilirkan. Saat itu, ia dapat melihat dan merasakan pudarnya kekuasaan Islam.

Sebelumnya, Jubair juga mengamati kemunduran itu saat singgah di Sisilia. Ia merasakan kekuasaan Islam, yang sebelumnya begitu luas di seantero Eropa, berada di batas akhir. Namun memang, ia tak hanya mengalami pemandangan pilu dalam perjalanannya. Ia juga merasakan kebanggaan yang membuncah saat melihat kemajuan-kemajuan Islam.

Pada musim semi 1183, Jubair tiba di Alexandria, sebuah kunjungan yang meninggalkan kesan mendalam dalam dirinya. Ia terkesima dengan mercusuar terkenal di kota itu. Dalam karyanya, tak lupa ia menuliskan kekagumannya terhadap serangkaian pencapaian umat Islam. Di antaranya, pendirian rumah sakit dan madrasah, khususnya di Damaskus, Suriah.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement