Ahad 08 Apr 2018 11:14 WIB

Unhas Raih Juara Satu OCEANO 2018

Mereka berharap bisa terus mengasah kemampuan di bidang keilmuan Teknik Kelautan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Andi Nur Aminah
Tim mahasiswa Unhas, Tumanurung Team mengikuti kompetisi OCEANO 2018 di ITS Surabaya dan berhasil unggul sebagai juara pertama.
Foto: Humas Unhas
Tim mahasiswa Unhas, Tumanurung Team mengikuti kompetisi OCEANO 2018 di ITS Surabaya dan berhasil unggul sebagai juara pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim mahasiswa Departemen Teknik Kelatuan Fakultas Teknik Universitas Hasanudin (Unhas) meraih juara pertama kategori Oil Rig Design Competition dalam ajang OCEANO 2018 di Institut Teknologi Surabaya (ITS). Ajang ini digelar  Jumat (6/4) hingga Sabtu (7/4).

Menamakan diri Tumanurung Team, tim ini terdiri atas lima mahasiswa. Mereka adalah  di antaranya Arlinda Verawati Lukman, Muhammad Saeful, Saipul Fitrah Rolo, Renaldy Yusuf, dan Amar Ma'ruf. Semuanya adalah mahasiswa angkatan 2015, kecuali Amar yang angkatan 2016. Arlinda mengatakan, OCEANO tahun ini merupakan lomba kedua yang diikuti mahasiswa Teknik Kelautan Unhas.

 

photo
Mahasiswa Unhas, Tumanurung Team yang menjuarai ajang OCEANO 2018.

"Pada ajang yang sama tahun lalu, tim Unhas hanya mendapat peringkat keempat. Pengalaman itu yang memotivasi kami untuk kembali berkompetisi tahun ini," tuturnya dalam siaran pers Humas Unhas yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/4).

OCEANO merupakan lomba yang diadakan Fakultas Teknik Kelautan ITS Surabaya. Kompetisi tahunan ini terdiri atas beberapa kategori. Yakni Underwater Robotic Competition (URC), Floating Structure Competition (FSC), Oil Rig Design Competition (ORDC) dan Paper Competition.

Tumanurung Team mengikuti kompetisi ORDC, dimana pada kategori ini diikuti pula oleh beberapa perguruan tinggi Indonesia. Termasuk di antaranya, ITB, PEM Akamigas Cepu, UPN Veteran Yogyakarta, STM Migas Balikpapandan ITS. Penilaian lomba mencakup presentasi yang dibawakan dalam bahasa Inggris juga pengujian model.

Arlinda mengatakan, pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terutama dosen di Teknik Perkapalan Unhas. "Dengan dukungan dosen-dosen kami, prototype bangunan lepas pantai yang menjadi rancangan kami dapat kami selesaikan," ucapnya.

 

photo
Prototype bangunan lepas pantai mahasiswa Unhas

Desain yang ditampilkan menggunakan teknologi Movable Heavy Plate. Alat ini berfungsi mengurangi naik turunnya bangunan ketika dioperasikan di laut lepas akibat gelombang. Arlinda mengatakan, keunggulan desain Tumaurung Team adalah pada detail bangunan. Mereka berionvasi dengan menambah fitur-fitur yang membuat desain mereka lebih stabil saat beroperasi di lautan.

Arlinda berharap, dengan mengikuti lomba ini, mereka bisa mengasah kemampuan di bidang keilmuan Teknik Kelautan. "Paling penting adalah membangun jaringan sesama mahasiswa yang mempelajari Oil Rig," tutur mahasiswa yang bercita-cita berkarir di fabrikasi bangunan lepas pantai ini.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Abdul Rasyid Jalil, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi ini. "Saya selalu berkeyakinan, mahasiswa Unhas itu hebat-hebat, inovatif dan mampu bersaing. Tugas kami sebagai pembina kemahasiswaan adalah memberikan ruang, dukungan dan fasilitas agar potensi mereka itu tersalurkan. Selamat kepada Manurung Team," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement