REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tak banyak perempuan yang bisa terjun ke dunia seni termasuk modeling. Perlu ada bakat dan minat yang cukup untuk terjun ke dunia tersebut apalagi jika ingin bertahan lama.
Terlahir dari keluarga berlatar belakang seniman membuat Syarifah Husna Al-Bahsin memiliki berbagai bakat seni yang membanggakan. Setelah berhasil menyabet Juara 1 pada Ajang Final Putra Putri Batik yang diadakan di Kota Malang 17 Maret lalu, ia kembali meraih Juara 3 pada Grand Final Ajang Pesona Batik Nusantara yang diadakan oleh Kementrian Pariwisata di Jakarta sebagai perwakilan dari Kota Malang.
Syarifah yang kini mengenyam pendidikan di Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut selain berbakat di dunia modeling juga memiliki keahlian menari, menyanyi dan bermain gitar.
"Awalnya saya mau ikut lomba tari, waktu itu kelas 5 SD. Di lokasi yang sama juga kebetulan ada lomba modelling. Ketika mau daftar tari, saya justru diarahkan oleh panitia untuk ikut modelling. Berawal dari ketidaksengajaan itu saya meraih Juara I, dari sinilah saya kemudian tertarik menggeluti dunia modeling," ujar gadis kelahiran Banda Aceh 22 Mei 1999 tersebut melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Rabu (4/4).
Berbagi perjuangan dalam meniti karirnya Syarifah mengaku dunia model memang keras. Selain itu, persaingannya juga sangat tinggi. Karenanya Syarifah berpesan, bagi yang ingin menekuni dunia model hendaknya selalu memegang prinsip dan tetap berhati-hati agar tidak tergiur tawaran berbagai pihak.
"Terlebih tawaran yang memungkinkan kita melakukan hal yang tidak sepatutnya, semisal membuka hijab," jelasnya.
Telah lama berkecimpung dalam dunia model membuat Syarifah belajar banyak seputar kehidupan cat walk. Ia pun bercita-cita kelak akan dapat memiliki agensi model sendiri. "Agar bisa berbagi dan mengajarkan pengalaman-pengalaman kepada orang lain," harapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
