Selasa 03 Apr 2018 07:03 WIB

Masih Ada 2 SMK di Sumbar Belum UNBK

Penyebabnya akses internet yang belum terbangun

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Siswa melaksanakan UNBK / Ilustrasi
Foto: Eric Iskandarsjah/Republika
Siswa melaksanakan UNBK / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG - Hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sumatra Barat berjalan lancar. Sebanyak 25.548 siswa SMK dilaporkan mengikuti UNBK di seluruh Sumbar. Namun ternyata belum seluruh SMK di Sumbar yang mengikuti UNBK. Persentase siswa yang mengikuti UNBK di Sumbar baru 99,6 persen. Di Kabupaten Kepulauan Mentawai, masih ada 101 siswa dari dua SMK di sana yang belum menjalani UNBK. Sebagai gantinya, ujian nasional dilakukan secara tertulis.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Burhasman Bur menjelaskan, kedua SMK di Mentawai yang belum mengikuti UNBK disebabkan akses internet yang belum terbangun. Ia menargetkan tahun 2019 mendatang Pemprov Sumbar bisa bekerjasama dengan Telkom untuk menyalurkan akses internet ke kedua sekolah tersebut.

Burhasman menambahkan, pihaknya sudah optimal mempersiapkan pelaksanaan UNBK 2018 ini. Di Sumatra Barat sendiri belum ada laporan kecurangan atau hambatan yang berarti bagi siswa untuk mengikuti ujian. Sejumlah siswa yang dilaporkan sakit, akan diberikan ujian susulan.

"Nanti kita akan kumpulkan laporan dari seluruh sekolah yang melaksanakan UNBK. Tapi sejauh ini lancar," katanya usai mendampingi Gubernur Sumatra Barat saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMK 9 Padang, Senin (2/4).

Untuk tingkat Sekolah Menengat Atas (SMA), jumlah siswa yang mengikuti UNBK dilaporkan sebanyak 49.584 orang, dari total siswa SMA sebanyak 57.022 orang. Artinya, persentase keikutsertaan siswa SMA di Sumbar masih 87 persen. Secara rinci, masih ada 2 SMK, 54 SMA, dan 53 MA yang belum menjalankan UNBK.

Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menambahkan, pelaksanaan UNBK memberikan banyak kemudahan bagi siswa. Siswa, lanjutnya, juga terhindar dari isu-isu bocoran soal yang justru mengganggu konsentrasi peserta ujian. Dari sisi pemerintah, Irwan juga menilai bahwa pelaksanaan UNBK bisa menekan jumlah anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan ujian.

"Jadi Alhamdulillah kami di Sumatra Barat untuk UNBK yang SMK sudah 99,6 persen dan SMA nanti 87 persen. Masalahnya bukan komputer namun akses sinyal," kata Irwan.

Irwan menargetkan tahun 2019 mendatang pihaknya bisa menggandeng Telkom untuk memberikan akses internet bagi daerah-daerah yang belum tersentuh internet. Beberapa daerah prioritas yang tahun ini dibangun akses internet adalah Kepulauan Mentawai, Solok Selatan, dan Pasmaan Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement