Senin 02 Apr 2018 14:52 WIB

Subaru Forester 2019 Sematkan Fitur Pengenalan Wajah

Perangkat lunak DriverFocus dioperasikan menggunakan sensor inframerah.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Subaru 2019. Ilustrasi
Foto: Mashable
Subaru 2019. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Subaru meluncurkan Subaru Forester 2019 baru di New York International Auto Show pekan lalu. Model ini sangat mirip dengan Foresters sebelumnya, tetapi ada satu peningkatan besar, yaitu fitur pengenal wajah.

Meksipun tak secanggih Face ID Iphone X, tapi perangkat lunak SubFer's DriverFocus, yang membuat debut globalnya di Forester 2019, masih memiliki beberapa fasilitas keren. Perangkat lunak DriverFocus dioperasikan menggunakan sensor inframerah untuk mengenali siapa yang mengemudi dan bagaimana perasaan mereka.

Anda dapat mengenalkan diri ke mobil asal Jepang tersebut hingga lima orang, dan memprogram dalam preferensi mereka untuk posisi duduk, cermin, suhu, dan bahkan stasiun radio. DriverFocus juga  A / C dan musik country, mobil akan mengenalinya dan menyesuaikan radio dan udara yang sesuai. DriverFocus juga berfungsi untuk memeriksa apakah Anda terganggu atau tertidur.

Jika kehilangan fokus dari jalan selama lebih dari tiga detik, maka fitur itu akan berbunyi dan jika berbunyi beberapa kali tanpa respons, mobil akan melambat hingga berhenti. "Subaru memiliki fokus besar pada keselamatan. Ini adalah hal berikutnya yang dapat kita lakukan dalam menjaga pengemudi tetap aman," ucap Dominick Infante, manajer komunikasi produk nasional Subaru, dikutip dari Mashable, Senin (2/4).

Bukan hanya Subaru Forester 2019, beberapa produsen mobil mewah, seperti Lexus dan Cadillac, juga telah merilis sistem pengenalan wajah. Infante mencatat, DriverFocus adalah satu-satunya sistem yang bisa didapatkan di bawah 70 ribu Dolar AS.

"Kami hanya ingin lebih terjangkau," kata Infante.

Ini bukan pertama kalinya Subaru terjun ke teknologi sensorik. Sistem EyeSight perusahaan, juga ditampilkan di Forester 2019, memulai debutnya pada tahun 2012. Sistem itu termasuk menyusun skema pra-tabrakan, kontrol pelayaran adaptif, dan peringatan keberangkatan dan lajur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement