Sabtu 17 Mar 2018 20:42 WIB

Asian Games 1986, Boikot Sejumlah Negara

Indonesia hanya menduduki peringkat kesembilan dengan 1 emas.

Rep: Santi Sopia/ Red: Endro Yuwanto
Pembukaan Asian Games 1986 Seoul, Korea Selatan.
Foto: ocasia.org
Pembukaan Asian Games 1986 Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asian Games diadakan sejak 20 September 1986 sampai 5 Oktober 1986 di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Seoul seharusnya menjadi tuan rumah pada 1970, namun mendapat ancaman keamanan dari negara tetangga Korea Utara sehingga memaksa Korsel menyerahkan status tuan rumah ke Bangkok, Thailand.

Asian Games (Seoul) memboikot sejumlah negara, seperti Korea Utara, Mongolia, Vietnam, Laos, Kamboja, Burma, Suriah, Afghanistan, Yaman Selatan, dan Brunei karena alasan dan kondisi politik, kecuali Republik Rakyat Cina.

Seorang mata-mata meledakkan bom di balik mesin penjual otomatis di Bandara Internasional Gimpo yang menewaskan lima orang, termasuk seorang teknisi, beberapa hari sebelum Asian Games dimulai.

Korea Utara (Korut) mengklaim akan mengirim atlet dan pemandu sorak, tetapi Korea Selatan tetap mewaspadai tawaran itu, mengingat Korut telah melakukan pelepasan rudal dan roket yang luar biasa besar dalam beberapa pekan terakhir. Kedua negara pun bertemu mengenai partisipasi Korut di Asian Games, tetapi berakhir tanpa kesepakatan.

Delegasi Korea Selatan yang meminta namanya dirahasiakan tetap was-was mengizinkan Korut berpartisipasi. Korut rencananya mengirim 350 atlet dan 350 pemandu sorak. Korut akhirnya berpartisipasi di Asian Games 2002 di Busan, Korsel.

Sebanyak 4.839 atlet, yang berasal dari 27 negara, berlaga di 25 event pada Asian Games ke-10. Cabang olahraga baru di antaranya, judo, taekwondo, lomba bersepeda wanita. Asian Games resmi dibuka di Stadion Olimpiade oleh Presiden Korsel Chun Doo-hwan.

Pelempar Hammer Shigenobu Murofushi dari Jepang memenangkan emas untuk kelima kalinya berturut-turut (1970 hingga 1986). Tetapi, bintang Asian Games 1986 adalah Payyoli Express yang meraih empat medali emas dan satu perak, pemenang medali emas atletik terbesar di Seoul.

Asian Games Seoul sekaligus menandai prestasi Korea Selatan. Negeri Gingseng menduduki posisi kedua dalam perolehan medali. Sejak Asian Games ke-10 ini, Cina dan Korea Selatan selalu bersaing dalam raihan medali keseluruhan, kecuali Asian Games 1994 di Hiroshima.

Di Asian Games ini, Indonesia hanya menduduki peringkat kesembilan dengan 1 emas, lima perak, dan empat perunggu. Pencapaian ini menurun dibanding Asian Games sebelumnya pada 1982 di New Delhi India. Pada 1982, Indonesia menduduki posisi enam dengan 4 emas, 4 perak, dan 7 perunggu. Cabang tenis ganda putri Yayuk Basuki/Suzanna Anggarkusumah menjadi penyelamat dengan merebut medali emas ganda putri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement