Selasa 13 Mar 2018 17:10 WIB

UMM Bakal Dampingi Pengembangan Kota Probolinggo

UMM siap dampingi Probolinggo agar jadi kota dengan banyak UKM yang berkembang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
umm
Foto: umm
umm

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyatakan komitmennya dalam mendampingi pembangunan Kota Probolinggo. Upaya ini merupakan bagian mendekatkan diri dengan masyarakat melalui kontribusi pembangunan suatu daerah.

Setelah bermitra dengan banyak pihak, kali ini melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UMM dengan Pemerintah Kota Probolinggo, Selasa (13/3) di Auditorium UMM. Kerjasama yang dijalin mencakup berbagai bidang antara lain pengembangan wilayah, sosial dan pertanian.

Wakil Rektor III UMM, Sidik Sunaryo menjelaskan, MoU ini nantinha harus segera dieksekusi menjadi suatu penelitian atau pengabdian yang memiliki nilai guna. "Agar tidak sekedar jadi sebuah tanda tangan dan tulisan dikertas saja, kata dia melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (13/3).

Sebelumnya, dalam kurun waktu tiga tahun sejak 2013 hingga 2015 UMM telah melakukan program kemitraan wilayah di Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Kerjasama dilakukan dalam program perawatan dan pemeliharaan pohon mangga, produksi produk olahan mangga dan jagung, serta pengolahan limbah pangan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Menindak lanjuti keberhasilan kerjasama tersebut, Direktur DPPM UMM Sujono mengaku telah siap kembali mendampingi Kota Probolinggo agar bisa menjadi kota dengan banyak UKM yang berkembang. Meskiperguruan tinggi swasta, Sujono menyebut UMM memiliki kapasitas dan kemampuan yang cukup baik dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Keahlian tersebut cukup setara dengan perguruan tinggi negeri di wilayah Jawa Timur.

Bukan hanya itu, kata dia, UMM mulai 2014 sudah menjadi salah satu dari 14 Perguruan Tinggi di Indonesia yang mendapatkan kluster Mandiri. Status ini hasil visitasi dan verifikasi oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Dirjen Dikti Kemendikbud RI. Dalam standarisasi Dikti, kampus-kampus di Indonesia dikategorikan ke dalam empat cluster, yakni Binaan, Madya, Utama dan yang tertinggi Mandiri.

Bersama 25 perguruan tinggi hanya empat yang swasta salah satunya adalah UMM di Jawa Timur yang berkluster mandiri, untuk itu kami siap mendampingi Kota Probolinggo, pungkas Sujono.

Di kesempaya serupa, Walikota Probolinggo Rukmini Buchori menyambut baik kerjasama ini. Rukmini memaparkan aneka potensi yang dimiliki Kota Probolinggo. Beberapa di antaranya UMKM Batik dan melimpahnya produksi buah mangga.

Meski memiliki aneka potensi yang patut dikembangkan, Rukmini menuturkan ada berbagai permasalahan sosial yang juga dihadapi oleh Pemerintah Kota Probolinggo. Hal tersebut, yakni hasil limbah sampah yang banyak berkisar 50 ton per hari. Untuk itu, dia berharap UMM dapat membantu pengelolaan sampah pada aspek tersebut sehingga memiliki nilai positif nantinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement